Angkutan Umum Bebas PPN
Rabu, 24 November 2010 – 16:44 WIB

Angkutan Umum Bebas PPN
JAKARTA - Kurangnya pemahaman terhadap ketentuan pajak pertambahan nilai (PPN) di sektor angkutan umum, membuat pelaku usaha gundah. Karena itu, Ditjen Pajak Kementerian Keuangan merasa perlu untuk mensosialisasikan aturan pajak di sektor tersebut. Direktur Penyuluhan Pelayanan dan Humas Ditjen Pajak Iqbal Alamsjah mengatakan, bisnis jasa angkutan umum bebas dari PPN.
"Penegasan mengenai kriteria bebas PPN dari penyerahan jasa oleh angkutan umum di jalan ini bertujuan untuk memberikan kepastian hukum bagi penyedia jasa angkutan umum dan bagi petugas pajak. Dengan begitu, tidak terjadi lagi perbedaan penafsiran," ujarnya kemarin (23/11).
Baca Juga:
Penegasan aturan itu tercantum dalam surat edaran Dirjen Pajak No SE-119/PJ/2010 tanggal 16 November 2010 tentang Perlakuan Pajak Pertambahan Nilai atas Penyerahan Jasa Angkutan Umum di Jalan. Sebelumnya, ketentuan pembebasan PPN untuk penyerahan jasa oleh angkutan umum di jalan sudah diatur dalam pasal 1 angka 4 Keputusan Menteri Keuangan No.527/KMK.03/2006.
Iqbal menyatakan, angkutan umum yang dimaksud adalah kendaraan bermotor yang digunakan untuk kegiatan pengangkutan orang dan atau barang yang disediakan untuk umum dengan dipungut bayaran baik dalam trayek maupun tidak. Syaratnya, angkutan tersebut harus menggunakan tanda nomor kendaraan dengan dasar kuning dan tulisan hitam atau pelat kuning. "Angkutan umum itu termasuk yang bersifat charter atau sewa," katanya. (owi/oki)
JAKARTA - Kurangnya pemahaman terhadap ketentuan pajak pertambahan nilai (PPN) di sektor angkutan umum, membuat pelaku usaha gundah. Karena itu,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Bakal Ada Operasi Pasar di 500 Titik, Harga Sembako Harus Lebih Murah dari Malaysia
- Siap Handover Bulan Ini, Sky House Hadirkan Berbagai Promo Menarik
- Mitra Binaan Pupuk Kaltim Lakukan Ekspor Perdana ke Filipina
- BPK Diminta Pertimbangkan Revisi UU BUMN terkait Pengawasan Uang Negara
- BRI Insurance Bayarkan Klaim Asuransi Alat Berat Senilai Rp 438 Juta
- JCI East Java Dorong Pengusaha Muda Aktif Mengembangkan Diri