Anies 4 President

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Anies 4 President
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menjadi penceramah salat tarawih di Masjid UGM Yogyakarta, Kamis (7/4) malam. Foto: tangkapan layar akun instagram @masjidkampusUGM

Mungkin kalau disamakan dengan gadget Ganjar adalah versi baru dari seri Jokowi. 

Sementara, Anies adalah seri baru hasil dari produk baru yang berbeda dari seri lama yang sudah populer.

Ganjar memakai jurus-jurus lama yang sudah dipakai oleh Jokowi. Dengan melakukan emulasi itu Ganjar menempatkan positioning politiknya sebagai suksesor alamiah dari Jokowi. Sementara, Anies memberikan penampilan yang berbeda dari produk politik sebelumnya. Anies menawarkan alternatif baru dari status quo lama.

Dua strategi marketing politik ini berbeda, dan sama-sama mampu menarik minat publik.

Dua kandidat ini akan menjadi ‘’two horse race’’ dua kuda pacuan yang akan terus berbacu sampai finish. Perhelatan Pilpres 2024 akan menjadi balapan dua kuda pacu Anies dan Ganjar. Kuda pacu lainnya adalah penggembira.

Sejarah politik Indonesia pasca-Orde Baru mengenal silkus 10 tahunan dengan munculnya figur alternatif yang mampu menyedot histeria massa. 

Pada 2004, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) muncul sebagai fenomena satria piningit. 

Dia menjawab kerinduan publik akan munculnya pemimpin yang gung binantara yang mampu membawa praja menjadi negara yang makmur gemah ripah loh jinawi.

Anies Baswedan adalah genre baru politikus Indonesia. Bisa jadi siklus 10 tahunan pemimpin Indonesia akan berulang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News