Anies Akan Dicap Pengkhianat jika Nyapres
jpnn.com, JAKARTA - Nama Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan akhir-akhir ini semakin mencuat. Nama Anies diadang-gadang menjadi kandidat kuat di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang
Terkait hal itu, Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago menilai bila Anies betul-betul maju sebagai capres atau cawapres berarti Anies mengkhianati janjinya sendiri.
Pada saat debat Pilgub DKI tahun lalu, menurut Pangi, Anies dengan tegas menolak menjadi capres jika terpilih sebagai gubernur, dan akan menuntaskan jabatannya di Jakarta selama lima tahun.
Menurut Pangi, jika Mantan Mendikbud itu berkontestasi di Pilpres 2019, maka itu adalah salah satu bentuk politik tak sehat di Indonesia yang ditunjukkan oleh politisi.
“Maaf, ada habit tidak baik,” kata Pangi di Jakarta, Rabu (4/6).
Budaya politik yang tidak baik, menurut Pangi adalah ketika Anies meninggalkan amanah rakyat di Jakarta yang seharusnya diselesaikan hingga tahun 2022 mendatang.
"Maka tradisi Jokowi yang tidak menuntaskan jabatannya selama lima tahun di Jakarta menjadi preseden buruk bagi demokrasi Indonesia ke depan,” ujar dia.
Lalu, bagaimana mungkin masyarakat Indonesia akan percaya dengan calon pemimpin dan pemilu yang transaksional dan pragatis seperti ini.
Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago menilai bila Anies maju sebagai capres atau cawapres berarti Anies mengkhianati janjinya sendiri.
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies
- Anies Dukung Pramono – Rano Karno, Brando Susanto: Jakarta Jadi Contoh Demokrasi yang Sejuk
- Analisis Qodari Soal Pilkada Jakarta 2024, Soroti Sikap Anies Dukung Pram - Rano