Anies Baswedan Bilang Gedung Parlemen Harus Ditutup, Sekjen DPR: Tidak Bisa
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar menyatakan tidak akan menutup aktiviitas gedung parlemen setelah 18 anggota dewan, serta 22 orang staf ahli, tenaga ahli, pegawai dan petugas kebersihan positif Covid-19.
Indra beralasan gedung DPR tidakbisa ditutup alias lockdown karena aktivitas di sana berkaitan dengan tanggung jawab lembaga dalam menjalankan fungsi anggaran, legislasi dan pengawasan.
"Kalau kaitannya ditutup (gedung), harus kontekstual. Di DPR ada namanya siklus anggaran yang memutuskan anggaran kementerian/lembaga," kata Indra secara daring di Jakarta, Rabu (7/10).
Menurut Indra, penutupan gedung dewan tak bisa dilakukan karena ada mekanisme yang harus dijalankan Badan Anggaran (Banggar) DPR pada bulan Oktober, yakni pengesahan RAPBN 2021.
"Jadi tidak bisa kantor dikosongkan karena ada pertimbangan tertentu, itu pertimbangannya," jelas Indra.
Meski demikian, Kesetjenan DPR RI tetap melakukan langkah-langkah penanganan pasca temuan puluhan orang di kompleks parlemen dinyatakan tertular coronavirus.
Di antara langkah itu adalah melakukan penyemprotan disinfektan di semua ruangan fraksi-fraksi dan alat kelengkapan dewan.
Kemudian, memperketat akses tamu yang datang ke gedung parlemen agar tidak banyak yang lalu lalang. Bagi yang tak punya keperluan tidak dibolehkan masuk.
Sekjen DPR Indra Iskandar mengatakan gedung parlemen tak bisa ditutup karena ada pembahasan anggaran.
- Rapat Bareng Mentan, Legislator Ini Ingatkan Soal Kegagalan Food Estate Terdahulu
- KOPAJA RK1 Sebut Ridwan Kamil Paling Layak Pimpin Jakarta
- Menhum Sebut Jakarta Masih Tetap Ibu Kota Negara, Pindah ke IKN Kapan?
- Legislator PKS Beri Solusi Cuan Digital yang Halal Ketimbang Main Judol
- Yoyok NasDem Minta BIN Melaksanakan Tugasnya Bekerja Profesional di Pilkada
- DPRD dan Pemprov Sepakat Semua SD hingga SMA di Jakarta Gratis Mulai 2025