Anies Baswedan: Dia Memimpin Dadakan atau Sejak Kecil?
jpnn.com - JAKARTA - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan mempertanyakan apakah boleh masyarakat memilih presiden berdasarkan kriteria tertentu termasuk karena menggemaskan.
Hal itu dikatakan Anies saat agenda “Desak Anies” di Wetland Square, Ahmad Yani, Banjarmasin, Selasa (5/12).
Adapun, gemas atau saat ini sering disebut dengan gemoy merujuk pada salah satu calon presiden, yakni Prabowo Subianto.
“Memang boleh milih pemimpin yang menggemaskan? Memang boleh? Boleh enggak tuh? Bebas. Anda mau pilih karena keriting, warna matanya, boleh, karena warna kulitnya, boleh,” ucap Anies seperti dikutip dari YouTube Anies Baswedan.
Menurut Anies, warga negara Indonesia tidak dilarang dan berhak memilih siapapun dengan alasan apapun sebagai presiden.
“Republik ini itu tidak ada larangan untuk dicalonkan dan tidak ada larangan untuk memilih alasan dalam memilih pasangan atau calon, jadi enggak ada larangan sama sekali,” kata dia.
Walau begitu, eks Gubernur DKI Jakarta itu menganjurkan agar masyarakat memilih presiden dan wakil presiden berdasarkan rekam jejak.
Bahkan, presiden harus dilihat apakah pernah memimpin atau tidak. Bila tidak, minim harapan untuk diberi amanat sebagai pemimpin negara.
Anies Baswedan mempertanyakan apakah boleh masyarakat memilih presiden berdasarkan kriteria tertentu termasuk karena menggemaskan atau gemoy.
- Berpesan ke Pendukungnya, Anies: Jangan Berubah Hanya karena Ada Pembagian, Hati-Hati
- Anies Optimistis Pramono-Rano Meraih Kemenangan di Pilkada Jakarta
- Anies Dukung Pramono-Rano, Tokoh Betawi Yakin Anak Abah Tak Mengikuti
- Jadi Pilihan Prabowo, Ahmad Ali-AKA Menyambut Kemenangan Besar di Pilkada Sulteng
- Laut China Selatan, Teledor Atau Terjerat Calo Kekuasaan
- Prabowo Bakal Suntik Mati Operasional PLTU dalam 15 Tahun