Anies Baswedan Dikritik Gegara Membawa Jenazah Sekda Saifullah ke Balai Kota

Anies Baswedan Dikritik Gegara Membawa Jenazah Sekda Saifullah ke Balai Kota
Upacara penghormatan jenazah Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (16/9). Foto: Tangkapan Layar Youtube Pemprov DKI Jakarta

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Anies Baswedan dinilai mengabaikan keselamatan PNS Pemprov DKI dan masyarakat dengan membawa jenazah almarhum Sekretaris Daerah Saefullah ke Balai Kota, Rabu (16/9). Pasalnya, Saefullah meninggal dunia karena COVID-19.

Ketua FAKTA Azaz Tigor Nainggolan mengatakan, berdasarkan protokol, jenazah pasien COVID-19 harus langsung dimakamkan. Karena itu, tindakan Anies jelas merupakan pelanggaran protokol.

"Jika memang ingin memberi penghormatan terakhir, kenapa tidak Anies Baswedan sebagai gubernur Jakarta yang datang menghampiri jenazah almarhum ke rumah sakit," ujar Tigor dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/9).

Menurut Tigor, protokol kesehatan tersebut dibuat untuk mencegah penularan COVID-19 dari jenazah. Sementara acara penghormatan terakhir yang dibuat Anies justru menyebabkan terjadinya penumpukan orang di Balai Kota.

Karena itu, lanjutnya, tindakan Anies jelas berpotensi melahirkan klaster COVID-19 baru.

"Cara Anies Baswedan meminta membawa jenazah almarhum Saefullah mencerminkan sebagai kesombongan seorang atasan terhadap bawahannya," ucap dia.

Peristiwa tersebut, tambah Tigor lagi, juga membuktikan bahwa Anies Baswedan tidak peduli terhadap kondisi kesehatan warga Jakarta.

"Anies Baswedan, sebagai gubernur Jakarta hanya menjadikan masa pandemi Covid 19 ini sebagai panggung kekuasaan dan panggung kesombongan, sekaligus panggung pencitraan," tegas dia.

Gubernur Anies Baswedan dinilai mengabaikan keselamatan PNS Pemprov DKI dan masyarakat dengan membawa jenazah almarhum Sekretaris Daerah Saefullah ke Balai Kota

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News