Anies Baswedan Harus Fokus Pimpin Jakarta
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan harus mengambil hikmah dari pernyataannya yang menggunakan kata pribumi pada pidato pertama di Balai Kota Jakarta, Senin (16/10).
Pasalnya, pernyataan tersebut hingga saat ini masih terus menjadi pembicaraan hangat. Baik di dunia maya maupun dalam pembicaraan masyarakat sehari-hari, terutama mereka yang mengikuti perkembangan politik di tanah air.
Banyak yang menilai pernyataan tersebut tidak baik dikemukakan oleh seorang pemimpin. Apalagi ada aturan Instruksi Presiden (Inpres) yang menghapuskan penggunaan istilah pribumi.
Namun di sisi lain, ada juga yang menilai pernyataan Anies sah-sah saja. Karena penggunaan pribumi dan non pribumi bukan untuk mengelompokkan masyarakat yang ada saat ini, tapi lebih kepada masa-masa penjajahan dahulu.
"Jadi saya kira Anies harus mengambil hikmah dari kejadian ini, agar ke depan dapat lebih fokus dalam memimpin Jakarta," ujar Hendri kepada JPNN, Kamis (19/10).
Hendri meyakini, sebenarnya tidak ada niat negatif dari mantan Menteri Pendidikan Dasar dan Kebudayaan tersebut saat mengucapkan kata pribumi. Namun, tetap penting bagi Anies menjadikannya sebagai pelajaran berharga.
"Kadang pemimpin memang perlu kontroversi, tapi Anies tetap harus mengambil hikmah dari kejadian ini," pungkas founder lembaga survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) ini.(gir/jpnn)
Anies Baswedan harus mengambil hikmah dari kejadian ini, agar ke depan dapat lebih fokus dalam memimpin Jakarta.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Sikap Anies Belum Tentu Bikin Anak Abah Mendukung Pramono Anung
- Inilah Bukti Pengaruh Kuat Anies Baswedan, Bakorsi Berubah Haluan
- Dukung Gerakan Literasi Heka Leka, Anies Baswedan Bicara Potensi Anak-anak Maluku
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan
- Mesin Betawi Penggerak Anies-Sandi Bekerja Untuk Memenangkan RIDO
- Ridwan Kamil: Saya Harus Memuji Pak Anies