Anies Baswedan: KAMMI Unsur Penting Perjuangan 1997-1998
jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui peran penting Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KA KAMMI) pada gerakan reformasi 1997-1998 silam.
“KAMMI merupakan salah satu unsur terpenting dalam perjuangan 97 dan 98, saat ini KAMMI menikmati buahnya dan menengok ke arah masa depan,” ujar Anies Baswedan di acara Kongres Nasional II KA KAMMI di Jakarta, Sabtu (28/8).
Kongres Nasional II KA KAMMI juga menghadirkan sejumlah narasumber yakni Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, Presiden KA KAMMI Fahri Hamzah, Ketua KAHMI Viva Yoga Mauladi, Ketua Alumni GMNI Ahmad Basarah, Ketua Alumni PMII Akhmad Muqowam dan Ketua Alumni PMKRI Hermawi Taslim.
Anies mengatakan, Keluarga Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KA KAMMI) peduli terhadap masa depan bangsa dan negara.
Salah satu buktinya yakni menggelar Kongres Nasional II KA KAMMI dengan tema Bersatu Bangkit Untuk Indonesia Maju.
Dengan tema tersebut, diharapkan kongres bisa mencari solusi untuk memajukan bangsa dan negara Indonesia di masa disruptif saat ini.
Mantan ketua Senat Mahasiswa UGM dua periode itu mengatakan KA KAMMI aktif mengawal pertumbuhan Indonesia sebagai bangsa dan negara dari era reformasi hingga sekarang.
Anies menyampaikan tiga hal penting yang perlu diperhatikan oleh KA KAMMI untuk memajukan bangsa dan negara Indonesia. Tiga hal tersebut adalah perkembangan zaman mewujudkan rute baru untuk menjadi pemimpin masyarakat, wilayah urban yang tidak boleh dilupakan, dan pentingnya kompetensi meritokrasi.
Simak kalimat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menghadiri Kongres Nasional II KA KAMMI di Jakarta, Sabtu (28/8).
- Yakin Pram-Rano Menang Satu Putaran, Anies Baswedan: Lihat Data KPU
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies