Anies Baswedan Pilihan Rasional Bagi PDIP di Pilkada Jakarta
jpnn.com - Pengamat politik Universitas Indonesia Cecep Hidayat menyebut Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60/PUU-XXII/2024 mengubah konstelasi politik Pilkada 2024, termasuk Pilkada Jakarta.
Menurut Cecep, dengan putusan MK itu, berarti untuk Jakarta, minimal hanya bisa mengajukan pasangan calon jika sudah ada 7,5 persen perolehan suara legislatif sebelumnya.
"Dampaknya adalah PDI Perjuangan bisa mengajukan calon sendiri,” kata Cecep saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Selasa (20/8).
Cecep menjelaskan bahwa sebelumnya, yakni berdasarkan hasil Pemilu 2024, terdapat 11 partai yang memperoleh kursi DPRD Provinsi Jakarta, tetapi hanya PDIP yang belum mengusung bakal pasangan calon untuk Pilkada Jakarta.
Sementara 10 partai lainnya, kata dia, memutuskan mendukung bakal pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil-Suswono.
“PDIP sendiri karena berdasarkan regulasi sebelumnya itu harus 25 persen suara, dan 20 persen kursi (untuk mengusung bakal pasangan calon, red.). Itu kan tidak memenuhi, ya,” tuturnya.
Oleh sebab itu, bila partai pimpinan Megawati Soekarnoputri memutuskan PDIP mengusung bakal pasangan calon sendiri, maka pilihan rasional adalah mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Berdasarkan hasil dari beberapa lembaga survei, katakan seperti SMRC, itu Anies memimpin, ya," ucapnya.
Sosok Anies Baswedan dinilai menjadi pilihan rasional bagi PDIP di Pilkada Jakarta untuk dipasangkan dengan anak buah Megawati setelah ada putusan MK.
- Soal Kenaikan PPN 12 Persen, Wihadi Sebut PDIP Buang Muka
- INSPIRA Sebut Kapolri Sigit Bawa Perubahan di Polri
- Sebegini Nilai Terbaru Investasi di IKN, Bikin Kaget
- Kapan Pelantikan Kepala Daerah Terpilih Hasil Pilkada? Ketua KPU Bilang Begini
- Konfigurasi Politik Nasional Dinilai Tak Mendukung Sikap Polisi untuk Humanis
- Deddy Tidak Membantah Upaya Jokowi Mau Mengobok-Obok PDIP Mengganti Hasto