Anies Berjanji Tingkatkan Soft Skill Siswa Jakarta

jpnn.com - JAKARTA - Pendidikan memang menjadi perhatian dari pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Namun bagi sejumlah guru, murid tidak hanya melulu diisi dengan pelajaran. Namun juga soft skill lainnya. Pasalnya, saat ini banyak pelajar yang habis waktunya untuk belajar.
Salah satu yang menyoroti hal itu adalah Agustin Santoso. Ketua Komite Sekolah se-Johar Baru itu menyebut, harusnya saat ini sistem pendidikan mengakomodasi kembali soft skill seperti olah raga dan seni.
"Banyak pelajar yang melupakan kebudayaan," ujarnya di Kampung Rawa, Johar Baru, Senin (12/12).
Untuk itu, dia berharap agar sejumlah pelajaran untuk soft skill itu juga kembali ditingkatkan. Dia pun mendukung Anies untuk mengubah agar pendidikan di Jakarta bisa lebih baik lagi.
Mantan Mendikbud itu pun berjanji akan meningkatkan soft skill tersebut. Saat masih menjabat Mendikbud, Anies mengaku sedang menggondok pengurangan jam belajar. Sehingga anak-anak bisa mendapat waktu di luar lebih banyak.
"Terutama SD, mereka masih masa bermain," ucap dia.
Untuk itu, dia mengaku akan mengadakan kompetisi olah raga antar kampung. Sehingga bakat anak baik di bidang olah raga maupun seni akan bisa disalurkan dengan baik.
Tak hanya menjanjikan peningkatan soft skill, Anies juga berjanji akan menggerakkan para mahasiswa dan profesional untuk memberikan pelatihan di kampung-kampung. Sehingga anak-anak yang masih duduk di bangku kuliah. Memiliki role model di masa depan. (prs/rmol)
JAKARTA - Pendidikan memang menjadi perhatian dari pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Namun bagi sejumlah guru, murid tidak hanya melulu diisi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gus Imin Titip 3 Pesan Penting saat Silaturahmi Ramadan PKB
- PDIP Nilai Pertemuan Jokowi dan Hashim Bermuatan Politik Pencitraan
- Safari Ramadan Plt Ketum PPP ke Sumut, Buka Bersama Kader hingga Bertemu Bobby Nasution
- PSI Membela Teddy Indra Wijaya
- PSI Perorangan: Langkah Modernisasi Partai dan Loyalitas pada Jokowi
- Prabowo Penuhi Unsur Keterbukaan saat Bertemu Konglomerat, Beda dengan Jokowi yang Tertutup