Anies Butuh Hal ini Jika Ingin Didukung Mayoritas Publik di NTT
![Anies Butuh Hal ini Jika Ingin Didukung Mayoritas Publik di NTT](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2023/03/14/pengamat-politik-dari-unika-widya-mandira-kupang-mikhael-raj-ayvs.jpg)
jpnn.com - KUPANG - Kandidat presiden yang didukung Koalisi Perubahan Anies Baswedan dinilai sangat membutuhkan satu hal yang sangat penting dilakukan jika ingin mendapat dukungan dari mayoritas masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menurut pengamat politik dari Universitas Katolik Widya Mandira Kupang Mikhael Rajamuda Bataona, hal yang dimaksud yaitu kerja keras.
"Koalisi perubahan butuh kerja sangat keras di NTT agar Anies Baswedan bisa diterima dan dipilih publik di NTT."
"Karena isu politik identitas yang masih mengakar di persepsi publik," ujar Mikhael ketika dihubungi di Kupang, Selasa (14/3).
Mikhael menilai isu politik identitas yang dilabelkan pada figur Anies Baswedan menjadi batu sandungan bagi Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Hal tersebut tentu saja hajrujs dibersihkan terlebih dahujluj jdari persepsi publik di NTT.
Dia juga mengatakan memori masyarakat NTT masih cukup kuat tentang bagaimana isu politik identitas dimainkan dalam Pilkada DKI Jakarta pada 2017 lalu.
Memori masyarakat juga masih kuat mengingat adanya rivalitas laten yang melibatkan partai-partai nasionalis versus partai-partai kanan yang menjual isu identitas.
Anies Baswedan sangat membutuhkan hal yang satu ini jika ingin mendapat dukungan dari mayoritas publik di NTT.
- Tahun ke-12, Nara Kreatif Meluluskan 778 Siswa, Anies Baswedan Beri Pesan Khusus
- Jalan Trans-Timor di NTT yang Tertimbun Longsor Sudah Bisa Dilewati Kendaraan
- Korban Terseret Banjir di Belu Ditemukan dalam Kondisi Meninggal Dunia
- Mentan Amran Pastikan Perbaikan Irigasi untuk Dongkrak Produktivitas Padi di NTT
- PDIP Gelar Puncak Perayaan Natal di NTT, Ternyata Ini Alasan Megawati
- Demi Mewujudkan Cita-Cita Prabowo di Pendidikan, Menhut & Prof Stella Kunker ke NTT