Anies Butuh Hal ini Jika Ingin Didukung Mayoritas Publik di NTT
Menurut Bataona, NTT secara natural lebih dekat dengan partai-partai nasionalis karena memang postur dan konfigurasi masyarakat NTT adalah multikultur.
"Inilah alasan masyarakat tidak suka pada isu politik identitas dan praktik politik identitas dalam model apa pun," katanya.
Secara kultural dan psikologis, kata dia, sulit bagi mayoritas masyarakat NTT untuk mendukung Anies Baswedan.
Karena itu tingkat kesukaan dan penerimaan masyarakat NTT pada Koalisi Perubahan lebih rendah dibandingkan penerimaan masyarakat terhadap koalisi KIB, KIR dan PDIP.
Pemilih di NTT secara kultural dan psikologis berbeda karakternya dengan pemilih di daerah lain seperti Jakarta, Banten, atau Jawa Barat.
Perbedaan karakter secara kultural ini yang akan membuat jualan capres Koalisi Perubahan tidak mudah diterima di NTT.
Karena itu, Koalisi Perubahan harus bekerja keras dan mencari format-format isu kampanye yang rasional dan masuk akal sebagai antitesis dari pelabelan isu politik identitas pada Anies Baswedan.
Bataona mengatakan, meskipun demikian, pilpres akan berbeda dengan pemilihan legislatif (pileg).
Anies Baswedan sangat membutuhkan hal yang satu ini jika ingin mendapat dukungan dari mayoritas publik di NTT.
- Jalan Trans-Timor di NTT yang Tertimbun Longsor Sudah Bisa Dilewati Kendaraan
- Korban Terseret Banjir di Belu Ditemukan dalam Kondisi Meninggal Dunia
- Mentan Amran Pastikan Perbaikan Irigasi untuk Dongkrak Produktivitas Padi di NTT
- PDIP Gelar Puncak Perayaan Natal di NTT, Ternyata Ini Alasan Megawati
- Demi Mewujudkan Cita-Cita Prabowo di Pendidikan, Menhut & Prof Stella Kunker ke NTT
- Sampit Bantul