Anies dan Ganjar Dianggap Duet Pemersatu Bangsa, Kamhar Demokrat Merespons Begini

Selain peningkatan kualitas demokrasi, Kamhar menyinggung Presidential Treshold (PT) 20 persen yang perlu dihapus. Sebab, PT 20 persen menjadi akar munculnya permasalahan polarisasi.
"Jika ingin menyelesaikan eksploitasi politik identitas secara berlebihan ini dan sekaligus menjadi ikhtiar meningkatkan derajat dan kualitas demokrasi, ini (PT 20 persen) mesti ditinjau ulang," ujar dia.
Kamhar mengatakan banyak putra dan putri terbaik bangsa bisa menjadi kandidat capres dan cawapres di Pilpres 2024 apabila tidak ada kebijakan PT 20 persen.
Menurut dia, banyaknya kandidat akan memunculkan narasi politik beragam. Termasuk, pasangan capres dan cawapres fokus menawarkan program kerja ke konstituen.
"Banyaknya kontestan juga akan meningkatkan kreativitas dan partisipasi publik yang berkontribusi positif sebagai pendidikan politik dan peningkatan kritisisme publik," ujar Kamhar.
Dia berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa berjuang menghapus polarisasi, agar kepala negara bisa dikenang sejarah sebagai sosok yang mampu menciptakan iklim demokrasi yang baik di Indonesia.
"Masih ada kesempatan memperbaiki setelah selama hampir dua periode demokrasi terpasung," pungkas Kamhar. (ast/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Politikus Partai Demokrat Kamhar Lakumani punya pandangan berbeda soal duet Anies dan Ganjar yang dianggap sebagai pemersatu bangsa.
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Aristo Setiawan
- Fahad Haydra Perankan Sosok Anies Baswedan, Turunkan Berat Badan 5 Kg
- Peserta Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Dugaan Keterlibatan Polisi Pada Pilpres 2024
- Semangati Hasto, Ganjar Hadir di Pengadilan Tipikor
- Konon, Kader di Tingkat Bawah Meminta Megawati Jadi Ketum PDIP saat Kongres
- Megawati Tonton Teater di GKJ, Menterinya Prabowo Ikut Hadir
- Menteri Prabowo Sebut Jokowi Bos, Ganjar Khawatir Ada Matahari Kembar