Anies dan Jokowi
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Selasa, 26 April 2022 – 19:09 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau Sirkuit Formula E di Ancol, Jakarta Utara, Senin (25/4). Foto: Tangkapan layar Biro Pers Sekretariat Presiden
Kali ini ‘’polarisasi kaceb’’ kadrun vs cebong dimenangkan oleh cebong.
Jokowi menang dan Prabowo masuk ke dalam kabinet.
Polarisasi seharusnya selesai karena tidak ada lagi oposisi.
Akan tetapi yang terjadi kemudian polarisasi masih terus terjadi.
Prabowo sudah masuk kabinet, Sandiaga juga menyusul.
Sumber oposisi sudah bisa dikendalikan karena partai-partai politik sudah mendapatkan PW alias ‘’posisi wenak’’, duduk manis bersama penguasa.
Akan tetapi, rupanya muncul oposisi baru dalam bentuk ‘’indirect oposition’’ oposisi tidak langsung.
Sumbernya bukan dari gedung dewan di Senayan atau dari partai politik, tetapi dari Balai Kota DKI.
Jokowi adalah antitesis yang menjadi sintesis baru dari fenomena SBY. Anies juga punya potensi menjadi sintesis baru dari fenomena Jokowi.
BERITA TERKAIT
- Sahroni Nilai Pertemuan Sespimmen Polri dengan Jokowi Kurang Pas, Begini Alasannya
- Fahad Haydra Perankan Sosok Anies Baswedan, Turunkan Berat Badan 5 Kg
- Lemkapi Minta Pertemuan Sespimmen dengan Jokowi Tak Dipolitisasi
- Peserta Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Dugaan Keterlibatan Polisi Pada Pilpres 2024
- Muncul Usulan Copot Menteri Terafiliasi Jokowi, Legislator PDIP: Berarti Ada Masalah
- Peserta Sespimmen Menghadap ke Jokowi, Pengamat: Berisiko Ganggu Wibawa Prabowo