Anies dan Jokowi
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Selasa, 26 April 2022 – 19:09 WIB
Anies dianggap sebagai simbol oposisi tidak langsung itu.
Anies tidak pernah melawan secara frontal, malah sebaliknya Anies selalu kompromistis.
Anies tidak mengambil posisi antagonistis atau menjadi ‘’oposisi biner’’.
‘’Perlawanan’’ Anies adalah perlawanan dialektika antara tesis melawan antitesis yang melahirkan sintesis baru.
Dialektika Anies itu membuat kredibilitasnya sebagai indirect opposition makin kuat.
Berbagai survei menunjukkan makin kokohnya posisi Anies sebagai ‘’the real contender’’ pada 2024.
Anies menjadi salah satu front runner paling potensial pada 2024.
Jokowi adalah antitesis yang menjadi sintesis baru dari fenomena Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Jokowi adalah antitesis yang menjadi sintesis baru dari fenomena SBY. Anies juga punya potensi menjadi sintesis baru dari fenomena Jokowi.
BERITA TERKAIT
- Yakin Pram-Rano Menang Satu Putaran, Anies Baswedan: Lihat Data KPU
- Mensesneg Prasetyo Hadi Melantik Mayjen TNI Ariyo jadi Kasetpres, Ini Pesannya
- Teruntuk Jenderal Listyo Sigit, Anda Dicap Terlibat Merusak Demokrasi di Indonesia
- Hasto: Sosok Penentang Intervensi Jokowi Kini Terpilih di Pilkada Gunungkidul
- Dihubungi SBY dan AHY, Calon Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho Dapat Ucapan Selamat
- PDIP Keok di Kandang Sendiri karena Prabowo dan Jokowi