Anies Dipanggil Polisi, Fahri Hamzah Sebut Ada yang Panik
jpnn.com, JAKARTA - Mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah mengkritik langkah penyidik Polda Metro Jaya yang memanggil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk dimintai klarifikasi.
Anies dipanggil untuk memberikan klarifikasi terkait dugaan pelanggaran protokol kesehatan dalam acara resepsi pernikahan anak Habib Rizieq yang dibarengi dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad di Petamburan, Jakarta, Sabtu (14/11) lalu.
Kegiatan itu menjadi persoalan karena membuat ribuan orang berkumpul tanpa mengindahkan protokol kesehatan sebagai upaya mencegah penularan Covid-19 yang masih merajalela.
Namun, Fahri memandang pemanggilan terhadap Anies dalam kapasitasnya sebagai gubernur menunjukkan ada kesalahpahaman tentang cara mengelola negara.
Fahri juga menyebut pemanggilan terhadap Anies menunjukkan kepanikan pemerintah.
"Ini sebenarnya soal-soal yang sama berulang, soal salah paham tentang cara kerja negara. Ini negara reaktif bukan negara antisipatif. Ini pemerintah panik bukan pemerintah tenang dan percaya diri," kata Fahri dalam pesan singkatnya kepada jpnn, Selasa (17/11).
Wakil ketua umum Partai Geora Indonesia itu mengatakan, Indonesia saat ini perlu persatuan dengan iklim yang tenang dalam menangani pandemi Covid-19.
Namun, upaya pemanggilan terhadap Anies Baswedan justru menunjukkan pemerintah gagal dalam menjaga agar suasana tetap kondusif.
Mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah komentari pemanggilan Anies Baswedan oleh polisi terkait kerumunan di rumah Habib Rizieq.
- Berdiri di Depan Massa Reuni Akbar PA 212, Habib Rizieq Menyampaikan Pesan, Lantang
- Yakin Pram-Rano Menang Satu Putaran, Anies Baswedan: Lihat Data KPU
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum