Anies Janjikan Perubahan di Pasar: Harga Terjangkau, Petani Sejahtera
jpnn.com, KUNINGAN - Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan melanjutkan kampanye di daerah Jawa Barat dengan mengunjungi Kuningan, Cirebon dan Indramayu, Sabtu (9/12).
Anies mengawali safarinya di Pasar Kepuh, Kabupaten Kuningan pada pukul 7.30 WIB. Di sana, Mantan Gubernur DKI Jakarta itu disambut sembari berinteraksi dengan masyarakat sekitar.
"Dulu masa kecil saya suka jalan-jalan, belanja ke sini pagi-pagi cari jajanan. Tadi keliling pasar, harganya murah atau mahal? Mahal atau murah?," tanya Anies pada warga sekitar di Pasar Kepuh, Kabupaten Kuningan, Sabtu (9/12).
Sontak pertanyaan tersebut dijawab dengan masyarakat sekitar yang mengatakan bahwa harga bahan-bahan saat ini cukup mahal.
"Mau diteruskan? Mau apa?" tanya Anies lagi.
Masyarakat sekitarpun berseru meminta perubahan yang mana merupakan jargon yang selama ini digaungkan Anies.
"Kita Insyaallah akan bikin pasar-pasarnya, pasar AMIN. Pasar yang alhamdulillah laris, Insyaallah modalnya gampang, irit biayanya dan nyaman tempatnya," tukasnya.
"Jadi kita ingin kebutuhan pokok itu harganya terjangkau, petaninya juga hidupnya makmur. Kalau sekarang harganya mahal tapi petaninya miskin. Karena upahnya malang di jalan, pedagangnya juga tidak laris-laris. Insyaallah Pasar Kepuh Kuningan nanti akan menjadi Pasar AMIN," pungkasnya. (jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Menurut Anies, jika dirinya berkuasa, maka pedagang di pasar-pasar akan laris, enteng modal, irit biaya, dan mendapat tempat yang nyaman
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : JPNN.com
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum
- Hasto Tuding Ara Main SARA soal Pramono-Rano Didukung Anies, Prabowo Pasti Tak Suka
- IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies
- Anies Dukung Pramono – Rano Karno, Brando Susanto: Jakarta Jadi Contoh Demokrasi yang Sejuk