Anies Mainkan Politik Identitas, Inas Sebut Pesta Demokrasi dalam Bahaya
jpnn.com, JAKARTA - Politikus Hanura Inas N Zubir melihat indikasi bakal capres dari Partai NasDem Anies Baswedan tidak akan segan-segan menggunakan politik identitas demi memenangkan Pilpres 2024 mendatang. Menurutnya, hal ini perlu diwaspadai.
Dia mengatakan politik identitas adalah tindakan mengeksploitasi etnis, suku, budaya, agama, sekte, kelompok agama atau yang lainnya untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam praktiknya, politik identitas akan membentuk sebuah entitas yang bersifat egosentris, emosional, cenderung eksklusif dan berpendapat bahwa kelompoknya harus mendapat perhatian.
"Misalnya saja kaum LGBT yang terpinggirkan di Polandia, bergeser ke negara lain untuk memainkan politik identitas bagi kaumnya dan meraih kesukseskan menjadikan Belgia negara zona merdeka LGBT, sehingga menjadi role model bagi kaum LGBT seluruh eropa," kata Inas.
Politik dengan identitas agama juga terjadi di Timur Tengah dengan Arab Spring pada 2010 sebagai puncaknya.
Gelombang unjuk rasa memicu revolusi berdarah di hampir seluruh dunia Arab.
"Kudeta di Tunisia dan Mesir, perang saudara di Libya, pemberontakan sipil di Bahrain, Suriah, Yaman dll," ujar Inas.
Pada spektrum yang lebih ekstrem, Al-Qaeda, ISIS dan lain-lain, memainkan politik identitas yang sangat mematikan dan mempunyai kecenderungan intoleran, bahkan terhadap sesama umat Islam.
Politikus Hanura Inas N Zubir melihat indikasi bakal capres dari Partai NasDem Anies Baswedan tidak akan segan-segan menggunakan politik identitas
- Setuju Ambang Batas Parlemen 4 Persen Dihapus, Eddy Soeparno: Bentuk Keadilan Demokrasi
- Jokowi Finalis Pemimpin Terkorup Versi OCCRP, Chandra Singgung Kejahatan Terorganisasi
- Jaga Demokrasi, 60 Universitas Jerman Angkat Kaki dari X
- Sampit Bantul
- Kedekatan Anies-Ahok Simbol Perlawanan ke Pemerintah hingga Sinyal Oposisi
- Kewenangan Dewan Pertahanan Nasional Dianggap Berbahaya Bagi Demokrasi dan HAM