Anies Masih Izinkan Kegiatan Ini Selama Pembatasan Sosial di Jakarta

jpnn.com, JAKARTA - Mulai Jumat (10/4) Jakarta bakal resmi menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Saat mulai diterapkan beberapa kegiatan atau perayaan akan dilarang. Namun ada juga yang masih diizinkan. Salah satu yang masih diizinkan adalah hajatan pernikahan dan khitanan. Namun kegiatan ini diizinkan dengan syarat.
"Terkait dengan kegiatan sosial budaya, kami akan batasi itu. Akan tetapi, pernikahan enggak dilarang, khitanan juga bisa dilangsungkan (dengan syarat)," kata Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta, Selasa (7/4) malam.
Syarat tersebut, kata dia, kegiatan-kegiatan ritual sosial budaya itu boleh dilakukan tanpa adanya perayaan.
"Pernikahan boleh dilakukan tetapi resepsi ditiadakan, khitanan boleh juga. Yang jelas tidak boleh adalah perayaannya yang ditiadakan," ucap Anies.
Pemprov DKI Jakarta menyatakan akan melaksanakan PSBB pada hari Jumat (10/4) dengan melakukan berbagai pembatasan, mulai dari pembatasan transportasi, hingga kegiatan di luar termasuk bekerja dan sekolah selama 14 hari.
Selama PSBB berlangsung akan ada hukuman yang diterapkan bagi yang melanggar.
Di jeda waktu antara Selasa dan Jumat (10/4) Pemprov dan Forkopimda akan membahas mengenai peraturan, bentuk hukumannya, dan akan melakukan sosialisasi mengenai aturan tersebut. (antara/jpnn)
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bakal menerapkan pembatasan sosial mulai Jumat (10/4). Selama masa pembatasan sejumlah kegiatan dilarang. Namun ada yang masih diizinkan. Apa saja yang masih diizinkan?
Redaktur & Reporter : Fajar W Hermawan
- Tahun ke-12, Nara Kreatif Meluluskan 778 Siswa, Anies Baswedan Beri Pesan Khusus
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO
- Kasus Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Ada yang Anak-anak
- Sampit Bantul