Anies-Muhaimin Ingin Mencerdaskan Bangsa, Bukan Membodohi Rakyat
Indra mengatakan Indonesia bisa membandingkan dalam soal pendidikan dengan Finlandia. Di negara tersebut menurutnya jam belajar sekolah hanya berlangsung tiga hingga empat jam.
“Mata pelajaran di sana cuma delapan, kita 18 belas. Anak sekolah dari pagi sampai sore pulang sekolah ikut bimbingan belajar. Dari data PISA, anak Indonesia mempunyai pekerjaan rumah paling banyak. Mereka mengerjakan dua jam rata-rata tiap hari,” tuturnya.
Indra menjelaskan bahwa kita tidak pernah berupaya bagaimana cara orang tua mendidik anaknya sendiri di rumah.
Orang tua di Indonesia katanya lebih banyak menyerahkan ke orang lain dalam hal pendidikan anaknya.
Alasannya tidak punya kepercayaan diri karena pendidikan itu mengerjakan sinus tangen atau sekolah.
Padahal pendidikan itu ujar dia bicara tentang kesehatan, kebersihan, etika, dialog, beragama. Hal Itu katanya dimulai dari rumah.
Anies dalam hal ini kata Indra adalah satu-satunya menteri pendidikan yang membangun Direktorat Pendidikan Orang Tua di Kementerian Pendidkan.
“Sekarang sudah dihapus lagi. Beliau (Anies) sudah tahu penyakitnya. Beliau banyak dicemoooh ketika menggulirkan program pertama hari sekolah mengantar anak,” ujar dia.
Indra memberi bukti bahwa Anies Baswedan adalah satu-satunya menteri pendidikan yang tahu permasalahan pendidikan
- Hasto Tuding Ara Main SARA soal Pramono-Rano Didukung Anies, Prabowo Pasti Tak Suka
- Eddy-Riezky Komitmen Hapus Pungli dan Hadirkan 'Satu Desa 5 Sarjana' di Sumsel
- Dukungan Anies kepada Pram-Rano Bakal Pengaruhi Swing Voter dari Kalangan Terdidik
- Sikap Anies Belum Tentu Bikin Anak Abah Mendukung Pramono Anung
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan
- Adaro Donasikan Paket Seragam Sekolah Senilai Rp 2,4 Miliar untuk Anak Kurang Mampu