Anies: Peristiwa yang Tidak Kita Inginkan
jpnn.com, JAKARTA - Banjir yang merendam Jakarta dari Sabtu (20/1) hingga Minggu (21/2) memakan korban jiwa.
Sebanyak lima orang yang mayoritas anak-anak meninggal dunia akibat bencana tersebut.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa korban yang mayoritas anak-anak meninggal dunia karena bermain saat banjir yang arusnya deras.
"Karena bermain di sana (lokasi banjir) sangat berisiko. Ada lubang, arus yang tak terduga, akhirnya terjadilah peristiwa yang tidak kita inginkan. Maka jangan pandang itu seperti anak orang lain, pandanglah seperti anak kita sendiri," kata Anies dalam keterangannya, Minggu (21/2).
Anies pun menginstruksikan jajarannya untuk menegur anak-anak yang bermain air di lokasi banjir.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga mengimbau kepada masyarakat agar peduli dan mau menegur anak-anak untuk tidak bermain air saat banjir.
"Saya memberikan instruksi kepada seluruh jajaran dan meminta masyarakat apabila menyaksikan anak-anak bermain di kawasan yang sedang ada genangan, maka ditegur, diajak untuk berhenti," ujar Anies.
Diketahui, sebanyak 29 Rukun Tetangga (RT) di DKI Jakarta masih terendam banjir, Minggu (21/2).
Banjir yang merendam Jakarta dari Sabtu (20/1) hingga Minggu (21/2) memakan korban jiwa. Begini kata Gubernur Anies Baswedan.
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum
- Banjir Merendam 2.014 Rumah di Kabupaten Bandung, 12.250 KK Terdampak
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies