Anies - Sandi, dari Dwitunggal jadi Dwitanggal
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Dua partai itu berkoalisi pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.
Setelah Sandi mundur karena menjadi cawapres, seharusnya kursi wakil gubernur menjadi hak PKS.
Akan tetapi, ternyata Gerindra sendiri yang mengambil kursi itu.
Gerindra sudah banyak punya pengalaman mengenai kesepakatan-kesepakatan politik.
Pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012, Gerindra mengusung Joko Widodo dari Solo menjadi calon gubernur DKI berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Pasangan itu menang, tetapi kemudian Ahok meninggalkan Partai Gerindra dan menyeberang ke PDIP.
Jokowi yang dibesarkan oleh Prabowo akhirnya tidak menyelesaikan tugasnya sebagai gubernur, karena menjadi capres pada Pemilihan Presiden 2014.
Ironisnya saat itu Jokowi berhadapan langsung dengan Prabowo, dan Jokowi menang.
Hubungan Anies-Sandi yang semula 'Dwitunggal' sekarang bisa menjadi 'Dwitanggal'.
- Setelah Pelantikan Kepala Daerah, Sultan Wacanakan Gubernur Dipilih Secara Tidak Langsung, Simak Penjelasannya
- Hasto Ditahan KPK, Said Tegaskan tidak Ada Pergantian Sekjen PDIP
- 5 Berita Terpopuler: Ada Info Penting soal PPPK, Seleksi Tahap 3 Mendesak, Ada yang Terancam Hilang
- Begini Kalimat Masinton Tanggapi Instruksi Megawati soal Retret, Mantap!
- Kedepan, Instruksi Megawati Bisa Diarahkan ke Kader PDIP di Legislatif
- Tak Ikut Retret dan Ikuti Instruksi Megawati, Zukri Misran: Semua Kader Tegak Lurus