Anies Sebut Indonesia Bergeser Jadi Negara Kekuasaan, Sindir Etik Prabowo
jpnn.com - Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan mengatakan bahwa saat ini landasan Indonesia seolah berubah dari negara hukum menjadi negara kekuasaan.
“Akhir-akhir ini negara kita yang sesungguhnya adalah negara hukum, mulai terjadi pergeseran seakan menjadi negara kekuasaan,” ucap Anies di Aceh, Senin (18/12).
Dia menjelaskan bahwa ada perbedaan antara keduanya. Negara hukum diatur oleh hukum yang tercantum dalam aturan resmi negara.
Namun, untuk negara kekuasaan, hukum diatur oleh kekuasaan atau segelintir orang.
“Bagaimana penguasa bisa mengatur hukum? tidak boleh. Seharusnya hukum yang mengatur penguasa, akankah ini dibiarkan? Tidak,” tuturnya.
Eks Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan bahwa muruah negara diatur oleh hukum harus dikembalikan. Tak hanya itu, etika dalam menjalankan negara juga harus dijaga, tak boleh semena-mena.
Anies bahkan menyindir calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto terkait masalah etika.
“Kita harus kembalikan, dan etika harus dijaga yang tinggi, walaupun kemarin ada yang menyebut soal etika,” kata dia.
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan mengatakan landasan Indonesia seolah berubah dari negara hukum menjadi negara kekuasaan. Lalu sindir etik Prabowo Subianto.
- Tidar Sukses Gelar Pra-Kongres IV, Ini Beragam Kegiatannya
- Temuan Litbang Kompas Jadi Tanda Kinerja Prabowo-Gibran Dirasakan Rakyat
- Prabowo Setujui Anggaran Rp 48,8 T untuk Lanjutkan Pembangunan IKN
- Basuki Undang Prabowo Groundbreaking Proyek Rp 6,5 Triliun di IKN
- Soal Program Makan Bergizi Gratis, Prabowo Minta Guru Tak Perlu Berterima Kasih
- Begini Capaian 100 Hari Kerja Kementerian BUMN Dalam Mendukung Asta Cita Prabowo-Gibran