Anies Ubah RSUD Jadi Rumah Sehat, Begini Penjelasannya
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia memberikan penjelasan soal perubahan nama rumah sakit umum daerah (RSUD) menjadi rumah sehat.
Menurut Dwi, walau ada penjenemaan pada 31 rumah sakit milik pemerintah daerah ini, namun sebutan RSUD tak dihilangkan.
Oleh karena itu, penyebutan maupun penggunaan rumah sehat untuk Jakarta tetap menyertakan dengan nama RSUD.
"Yang 31 rumah sehat untuk Jakarta itu akan tetap demikian. Jadi, penyebutannya lengkap. Contohnya, Rumah Sehat Untuk Jakarta RSUD Tarakan, dan lain-lain," ucap Dwi saat dihubungi, Jumat (5/8).
Dwi menyebutkan penamaan rumah sehat dilakukan untuk membuat masyarakat lebih memiliki kesadaran mengenai kesehatan. Hal ini juga memotivasi agar orang yang sakit ingin segera sehat.
"Ini konteksnya adalah membangun kesadaran kolektif semua unsur termasuk warganya. Artinya, sehat itu bisa diupayakan sejak sehat untuk tetap sehat atau semakin meningkat kesehatannya," jelasnya.
Diketahui, Anies mengubah nama 31 RSUD di lima wilayah DKI Jakarta menjadi rumah sehat.
Anies ingin mengubah pola pikir warga tentang rumah sakit. Dengan begitu, rumah sakit diharapkan tidak hanya didatangi warga saat sakit saja, tetapi juga dalam kondisi sehat.
Menurut Dwi, walau ada penjenemaan pada 31 rumah sakit milik pemerintah daerah ini, namun sebutan RSUD tak dihilangkan.
- Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Dicopot dari Jabatan Imbas Dugaan Kasus Korupsi
- DPRD Pertanyakan Pemberian Nama RSUD Surabaya, Pemkot Diminta Beri Penjelasan
- 42 Persen Pemilih Golput di Pilgub Jakarta 2024, Terbanyak Memilih saat Anies vs Ahok
- Hasto Tuding Ara Main SARA soal Pramono-Rano Didukung Anies, Prabowo Pasti Tak Suka
- Dukungan Anies kepada Pram-Rano Bakal Pengaruhi Swing Voter dari Kalangan Terdidik
- Sikap Anies Belum Tentu Bikin Anak Abah Mendukung Pramono Anung