Animo Konsumen Gunakan Pembayaran Nontunai Blue Bird Rendah
jpnn.com - SURABAYA – PT Blue Bird Tbk melayani sistem pembayaran nontunai. Meski demikian, animo pengguna jasa yang memanfaatkan layanan pembayaran nontunai masih rendah.
General Manager Blue Bird Area Surabaya Kurniawan menyatakan, pasar jasa transportasi taksi masih potensial meski makin banyak moda transportasi alternatif. Saat ini Blue Bird Surabaya mengoperasikan 2.000 unit taksi di antara total armada 2.300 unit.
’’Secara nasional, Blue Bird mengoperasikan 22 ribu armada taksi. Surabaya menjadi pasar terbesar kedua setelah DKI Jakarta,’’ terangnya.
Jaringan operasional perusahaan dengan kode emiten BIRD itu tersebar di 18 lokasi. Di antaranya, Cilegon, Medan, Manado, Bandung, Palembang, Padang, Pangkalpinang, Batam, Bali, Lombok, Semarang, Pekanbaru, Makassar, Balikpapan, Solo, dan Jogjakarta.
Sistem pembayaran nontunai termasuk dalam fitur pemesanan lewat aplikasi ponsel pintar. Selain nontunai, pengguna jasa bisa memilih melakukan pembayaran tunai.
Sejak peluncuran dua bulan lalu, pemesanan melalui aplikasi masih rendah, kurang dari satu persen. Sebanyak 30 persen pemesanan dilakukan via call center. Kemudian, sisanya didapatkan dengan datang ke pangkalan dan tempat-tempat umum.
Central Operation Manager Sarwanto menyebutkan, setiap hari pihaknya melayani 450–500 pelanggan yang memanfaatkan layanan aplikasi. Pada akhir pekan, angkanya dapat bertambah.
’’Driver tidak harus memiliki ponsel dengan aplikasi karena perangkat fleety di kendaraan sudah kami pasang,’’ jelasnya. (res/c14/noe/jos/jpnn)
SURABAYA – PT Blue Bird Tbk melayani sistem pembayaran nontunai. Meski demikian, animo pengguna jasa yang memanfaatkan layanan pembayaran nontunai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bank bjb Raih Digital Banking Award 2024 dari Investortrust
- Re.Search Gelar Puncak Acara Innovation Lab 2024
- BNI Emerald Center Manjakan Nasabah Premium dengan Konsep Baru
- Perusahaan Tambang Harus Memberikan Dampak Positif Kepada Masyarakat
- PPN 12 Persen Menunggu Keputusan Presiden Prabowo
- Penyaluran Kredit dan DPK BTN Meningkat, di atas Pertumbuhan Rata-rata Nasional