Anis Matta Beberkan Peran Indonesia untuk Akhiri Konflik Palestina-Israel

Anis menjelaskan, di posisi diplomatik, Indonesia seharusnya bisa menjadi juru damai untuk kekuatan-kekuatan perlawanan yang ada di Palestina, khususnya antara Hamas dan Fatah.
"Kita bisa undang Fatah, undang Hamas, dan kelompok-kelompok lain di Indonesia. Saya kira para pejuang Palestina setuju dengan ajakan itu," bebernya.
Sementara itu, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti menjelaskan sejak awal pihaknya konsisten terhadap kemerdekaan Palestina.
“Konflik Palestina-Israel bukan masalah teologi, melainkan politik,” kata dia.
Dia menambahkan, Muhammadiyah melihat polemik itu sebagai dimensi politik, walaupun dimensi keagamaannya sangat kuat.
“Sebab, ada pihak tertentu yang secara politik berusaha menarik ke ranah agama,” imbuhnya.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Moya Institute Hery Sucipto memantik diskusi dengan menyampaikan pernyataan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi saat bertemu Perwakilan Tinggi Urusan Luar Negeri dan Keamanan Uni Eropa Josep Borrell di Jakarta, Rabu (2/5).
Dalam pertemuan itu, Retno menekankan pentingnya mencegah lingkaran kekerasan dan penyelesaian isu utama, yakni mengakhiri penjajahan Israel atas Palestina. (jos/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Anis Matta mengatakan, peran Indonesia dalam konflik Palestina-Israel berada dalam dua posisi, yakni diplomatik dan kemanusiaan.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Mbak Puan Sentil Israel soal Serangan di Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza