Anis Matta Disebut di Proyek Bibit Kementan
Luthfi Terima Rp 1,9 Miliar dari Pengusaha Yudi Setiawan
Senin, 24 Juni 2013 – 16:01 WIB

Anis Matta Disebut di Proyek Bibit Kementan
JAKARTA - Nama Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta ikut disebut dalam surat dakwaan atas Luthfi Hasan Ishaaq. Nama Anis muncul dalam proyek pengadaan bibit kopi untuk 2013. Kepada Yudi, Fathanah mengaku berkas itu diperoleh dari Anis Matta yang kala itu masih Wakil Ketua DPR RI sekaligus Sekjen DPP PKS. "Awalnya Ahmad Fathanah menemui Yudi untuk menyampaikan proyek bibit kopi 2012-2013 dengan membawa berkas pengadaan yang menurut Fathanah diperoleh dari Anis Matta," tutur JPU.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK, Avni Carolina saat membacakan surat dakwaan atas Luthfi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (24/6) menuturkan, pada 18 September 2012 Ahmad Fathanah yang dikenal sebagai orang dekat Luthfi, menemui pengusaha Yudi Setiawan. Pada pertemuan itu, Fathanah menyodorkan berkas proyek pengadaan bibit kopi di Kementerian Pertanian untuk tahun 2013.
Namun Fathanah meminta uang pelicin sebesar 1 persen dari nilai proyek untuk diserahkan ke Luthfi. Karena nilai proyeknya Rp 189 miliar, maka uang pelicin yang diminta adalah Rp 1,9 miliar.
Baca Juga:
JAKARTA - Nama Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta ikut disebut dalam surat dakwaan atas Luthfi Hasan Ishaaq. Nama Anis muncul dalam
BERITA TERKAIT
- Peduli Kemajuan Bangsa, PIS Berperan Aktif dalam Program Relawan Bakti BUMN di Desa Bayan
- Peringati Hari Bakti Rimbawan, Menhut Raja Juli Singgung Evaluasi untuk Menjaga Hutan
- Hari Kedua Ramadan, Presiden Prabowo Pamer Buka Puasa Bareng Titiek & Putranya, Lihat
- Pendaki Wanita Asal Bandung dan Rekannya Meninggal di Puncak Carstensz
- Eddy Soeparno: Saya Yakin Presiden Prabowo Berantas Korupsi Sampai ke Akar-akarnya
- Parlementaria Raih Penghargaan Bergengsi di Ajang PRIA 2025, Selamat