Anis Matta Meminta Menteri Jokowi Fokus Bekerja, bukan Sibuk Mengurusi Agenda Politik
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta mengkritisi menteri di Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang lebih sibuk mengurusi agenda Pemilu 2024 ketimbang menuntaskan tugas di kabinet.
"Seseorang yang seharusnya menjadi pembantu presiden menggunakan seluruh resources yang ada dalam departemennya untuk membantu presiden menjalankan tugas-tugasnya, justru melakukan kerja-kerja politik di luar itu," kata Anis Matta dalam keterangan persnya, Kamis (19/5).
Menurut pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan itu, kinerja pemerintah era Presiden Jokowi akan jeblok apabila menteri lebih fokus dengan agenda Pemilu 2024.
Anis Matta bahkan menyebut citra Jokowi pada masa mendatang bakal terdampak atas kinerja kabinet yang buruk saat ini.
Sebab, kata dia, eks gubernur DKI Jakarta itu ialah sosok yang bertanggung jawab terhadap kinerja anak buahnya.
"Kalau kita hidup 10 tahun, 20 tahun lagi, kita mengenang ini sebagai periode Pak Jokowi, bukan periodenya Airlangga Hartarto," lanjut Anis Matta.
Dia juga mengingatkan Presiden Jokowi agar harus mampu berpikir jernih untuk memfasilitasi tujuan besar di tengah kompleksitas masalah seperti saat ini, yakni fokus menteri terbelah untuk agenda Pemilu 2024.
"Kemudian, Jokowi bisa meninggalkan legasi yang baik saat mengakhiri jabatannya," kata Anis Matta. (ast/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Anis Matta meminta menteri kabinet Jokowi fokus bekerja, bukan sibuk mengurusi agenda politik seperti Pemilu 2024.
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Aristo Setiawan
- Pertemuan RK dengan Prabowo dan Jokowi Jadi Sinyal KIM Plus Tegak Lurus Dukung RIDO
- Golkar DKI: Dari Awal Pak Prabowo & Pak Jokowi Mendukung Ridwan Kamil
- Setelah Makan Bareng Prabowo, Ridwan Kamil Sowan ke Jokowi di Solo
- Luthfi-Yasin Dapat Wejangan Langsung dari Jokowi Jelang Debat Pilgub Jateng
- Jokowi Makin Terbuka Dukung Luthfi-Yasin di Pilgub Jateng, Lihat!
- Bicara Cadangan Devisa Era Prabowo, Arief Poyuono Singgung Era Mulyono