Anis: PKS Bukan Pesawat Sukhoi
Senin, 04 Februari 2013 – 04:25 WIB
![Anis: PKS Bukan Pesawat Sukhoi](https://cloud.jpnn.com/photo/image_not_found.jpg)
Anis: PKS Bukan Pesawat Sukhoi
PADALARANG- Presiden PKS Anis Matta mengajak seluruh kadernya bangkit usai diterpa kasus Luthfi Hasan Ishaq. "Kita bukan manusia suci, tetapi peristiwa yang dialami keluarga besar PKS saat ini harus kita renungi dan sekarang waktunya kita untuk bangkit," ujar Anis dalam sambutannya di hadapan kader PKS dalam Konsolidasi PKS di Mansion Pine Hotel, Bumi Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Minggu (3/2). Agenda pertama introspeksi internal itu, jelas Anis, dengan melakukan pertaubatan pengurus dan kader PKS. "Taubat harus kita lakukan," ucapnya.
Anis yakin, PKS bisa bangkit atau tidak tumbang seperti yang diungkapkan banyak pihak. Ia mengakui apa yang menimpa partainya tak mudah untuk dilalui. Kendati begitu dia yakin bisa melaluinya. "PKS bukan pesawat Sukhoi yang terjatuh lalu menabrak. Insyaallah PKS akan naik kembali," katanya.
Baca Juga:
Saat ini, jelasnya, PKS akan melakukan introspeksi ke dalam dan pembenahan struktural. “Dan kami tidak mau menyalahkan siapa-siapa atas kejadian saat ini," tuturnya.
Baca Juga:
Selanjutnya, ia mengatakan akan segera melakukan pembenahan di internal partai. "Kita tidak bisa menyampaikan secara detail pembenahan internal seperti apa tetapi saya akan melakukan langkah cepat dalam waktu dekat ini," terangnya.
PADALARANG- Presiden PKS Anis Matta mengajak seluruh kadernya bangkit usai diterpa kasus Luthfi Hasan Ishaq. "Kita bukan manusia suci, tetapi
BERITA TERKAIT
- Irwan Fecho Menilai Pernyataan Menhan Prabowo soal BPK Bentuk Konsistensi dan Komitmen
- Pedagang Pasar Induk Kroya Cilacap Kompak Dukung Sudaryono Jadi Gubernur Jateng
- Berpengalaman dan Tulus Memperjuangkan Hak Rakyat, Anwar Hafid Cagub Idola Warga Sulteng
- Dorong Steven Kandouw Maju Pilgub Sulut, Olly: Dia Masih Muda, Energik dan Pintar
- Murad Ismail Percaya Diri Bisa Raih 70 Persen Suara di Pilkada Maluku
- Kaesang: PKS Pemenang Pemilu di Jakarta, Jauh Lebih Elok Mengusung Gubernur