Anna Budiman, Pemenang The Best Design Miss World 2013
Bongkar Gaun Miss Uruguay untuk Dipakai Miss Jerman
Anna pun dipanggil ke Jakarta untuk mempresentasikan karyanya. Setelah lolos, dia diberi ukuran tubuh para kontestan untuk dibuatkan gaunnya. Dia kebagian membuat gaun untuk Miss Uruguay, Miss Lebanon, dan Miss Kroasia.
Nah, kesulitan yang dihadapi Anna adalah tidak bisa langsung mengukur badan sang model. Dia hanya berpatokan pada data ukuran kontestan Miss World 2013. Anna pun hanya bisa mengira-ngira seperti apa gaun yang akan dibuat. Ketika gaun telah jadi, Miss Uruguay ternyata tidak datang dan digantikan Miss Jerman.
"Miss Uruguay itu punya tubuh yang kecil, sedangkan yang dari Jerman itu badannya besar. Otomatis saya harus membesarkan lagi ukurannya, bongkar lagi. Itu yang paling susah," kenangnya. Untung, Anna berhasil melewati masalah tersebut. Nightgown ala Byzantine yang semula untuk Miss Uruguay berhasil dirombak sehingga pas dikenakan Miss Jerman Amina Sabbah.
Gaun rancangan Anna memiliki ciri khas dalam permainan warna. Dia berani memadupadankan warna kain dan batu-batuan yang digunakan. Satu gaun bertema Byzantine dan dua gaun lagi bertema Indonesia menggunakan model semikebaya dan kain tenun Bali. Desain Anna yang dikenakan Miss Jerman berhasil meraih the best design di pentas Miss World 2013. Gaun buatannya dinilai paling mendekati konsep Byzantine.
Keikutsertaan Anna di ajang itu memberinya kesempatan menggelar fashion show di Jakarta November nanti. Dia tidak mau mengungkapkan hadiah yang didapat sebagai pemenang the best design. "Yang penting bukan hadiahnya. Namanya bisa dikenal aja udah seneng," kata Anna.
Anna adalah lulusan Fashion Designer KvB Institute of Technology Sydney, Australia. Sejak masih kuliah, dia sering mengikuti perlombaan desain. Anna pernah masuk sepuluh besar di ajang sportwear design di Sydney Powerhouse Museum pada 2005. Dia membuat baju olahraga untuk petenis dan dipajang di museum itu selama pameran.
Setelah lulus kuliah, Anna tetap berusaha eksis di dunia fashion designer. Dia terus berupaya mengikuti perlombaan meskipun belum berkesempatan menang. Dia juga mendirikan butik dengan nama Xn Bridal and Couture di rumahnya di kawasan Raya Darmo, Surabaya. Sejak saat itu pula Anna rajin mengikuti fashion show. Dia juga menambah keahlian di bidang bridal make-up.
"Butik saya sudah tujuh tahun. Sekarang fokusnya lebih ke evening gown. Dari dulu memang pelanggan saya cukup banyak. Tapi, lebih dikenal orang melalui ajang Miss World," ujarnya.
Menderita polio sejak usia tujuh bulan membuat Anna Budiman tidak bisa tumbuh maksimal. Namun, di tengah keterbatasan itu, dia tetap berkarya. Hasilnya,
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408