Annegret Haake, Separoh Hidupnya untuk Promosikan Batik

Annegret Haake, Separoh Hidupnya untuk Promosikan Batik
Annegret Haake berpose bersama salah satu batik kesayangannya di kediamannya di Kornberg, Jerman. FOTO :SEKARING RATRI A/Jawa Pos
"Ini salah satu batik favorit saya. Desainnya geometris, banji. Saya juga suka pola batik kuno di Jawa seperti parang, di mana ada 13 pola berbeda dari bentuk-bentuk simetrisnya. Menurut saya, ini brilian sekali," urai perempuan murah senyum itu sembari menunjukkan beberapa koleksinya.

Annegret jatuh cinta setengah mati pada batik karena pola simetrisnya yang rumit namun indah. Menurut dia, batik adalah sebuah mahakarya yang harus dilestarikan.

Puluhan tahun bergelut dengan batik membuat Annegret mampu membedakan batik tulis dan batik cap. Dia mengaku prihatin dengan banyaknya batik printed yang murah dari  Tiongkok dan Malaysia yang membanjiri pasar batik Indonesia.

"Sekarang makin sulit membedakan batik tulis dengan batik cap. Orang-orang di industri batik ini semakin pintar membikin batik cap yang hampir sama dengan batik tulis. Mulai detail desain sampai kualitas cetakannya," papar Annegret.

JAUH sebelum UNESCO mengakui batik sebagai World Cultural Heritage pada 2009, segelintir orang Jerman sudah menaruh perhatian besar terhadap warisan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News