Annual Meeting IMF-World Bank Momen Promosikan Wonderful Indonesia
“Kami punya 1,5 tahun sebelum annual meeting IMF. Ini waktunya memberbaiki regulasi dan intrastruktur, lakukan deregulasi secepatnya. Jangan saat menjadi tuan rumah ini, justru mengecewakan karena layanan fan fasilitas wisata yang di bawah standar.” ujar Arief sesaat setelah penyambutan wisatawan di Pelabuhan Benoa, Kamis (13/4).
Dia juga memaparkan, pihaknya sudah merancang paket wisata yang akan dipromosikan melalui tripadvisor dan menggunakan platform ITX-Indonesoa Tourism Xchange.
"Kami dorong industri untuk memiliki paket-paket untuk destinasi wisata Indonesia yang kami tawarkan kepada seluruh delegasi yang jumlahnya 15-18 ribu delegasi itu. Bali sendiri harus dieksplorasi. Lalu di luar Bali yang bisa ditembus dengan sekali flight, seperti Borobudur Joglosemar, Labuan Bajo NTT, dan destinasi Jakarta,” katanya.
Masih ada lagi uang cruise keliling Pulaj Bali, dan Lombok dan Banyuwangi. Destinasi yang layak ditempuh dengan cruise.
"Lalu yang jauh dan membutuhkan transit, seperti Tanah Toraja Sulawesi dan Danau Toba Sumut," kata Arief.
Arief menjabarkan, saat ini devisa dari wisata bahari Indonesia baru menghasilkan USD 1 milliar per tahun.
“Tahun lalu kita hanya SATU juta pengunjung atau 1 milliar dolar devisa yang kita dapat. Bandingkan saja dengan Malaysia yang memperoleh 8 miliar, berarti kita lebih sedikit, untuk tahun ini kita menargetkan dari 1 milliar dolar menjadi 4 miliar dolar,” ujarnya.
Lebih lanjut, Arief memberi contoh agar bisa jadi benchmark ke depan.
Kapal Cruise Pasific Eden di bawah bendera Carnival Group untuk pertama kalinya bersandar di Pelabuhan Benoa, Bali.
- Pembukaan Program S2 King’s College London di KEK Singhasari Menandai Peluncuran HDZ & NHL
- Gandeng Wonderful Indonesia, Aice Merilis Es Krim Rasa Nusantara
- Kolaborasi Formula dan Wonderful Indonesia dalam Peringatan HKGN 2024
- Pertamina dan KBRI Alger Berkolaborasi dalam Pameran Foire Internationale d’Alger 2024
- Mister Potato Dukung Kampanye Wonderful Indonesia dengan Cara Ini
- Indef Tanggapi Wacana Pemisahan Ekonomi Kreatif dari Kemenpar