Annual Meeting IMF-World Bank Momen Promosikan Wonderful Indonesia
“Malaysia itu devisanya dari wisata bahari 8 milliar USD, delapan kali lipat lebih besar dari yang masuk ke Indonesia, mengapa bisa seperti itu? Padahal Indonesia memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia. Tidak hanya itu keindahan coral dunia, dua per tiganya nya ada di Indonesia atau sekitar 70 persennya, terutama berada kawasan Indonesia Timur, Indonesia memiliki kedua itu, masa kalah dengan malaysia” katanya.
Oleh sebab itu, menurut Arief, masalah regulasi seperti itu harus diselesaikan dan itu sudah disepakati tadi dengan menko maritim dan menhub. Untuk bersama-sama menuntaskan masalah tersebut supaya bisa mempromosikan wisata bahari lebih baik lagi.
“Paket cruising di Bali itu sudah ada, dan nanti kami juga akan membuat paket cruising ke Lombok dan Labuan Bajo yang akan siapkan. Mementum annual meeting IMF-World Bank yang akan kita laksanakan pada Oktober 2018 nanti agar digunakan dengan benar oleh industri pariwisata dan pemerintah di Bali terutama. Untuk memberbaiki regulasi, lakukan deregulasi jangan kita memberikan pelayanan dengan biaya yang sangat mahal,” katanya.
Masalah infrastruktur terutama memang masih menjadi masalah untuk datangnya cruise ke Indonesia terutama destinasi yang di prioritaskan seperti Labuan Bajo.
“Bagaimana cruise datang ke Labuan Bajo, kita belum punya pelabuhan di sana, waktunya cukup hingga Oktober 2018. Kami akan tanya ke Pak Menhub, boleh tidak jika kami menggunakan pelabuhan logistik di Labuan Bajo untuk bersandarnya kapal-kapal cruise, dan itu pasti akan terlihat bagus,” ujar Arief.
Selain Indonesia bagian Selatan, sambung Arief, yang berpotensi mendatangkan cruise untuk di Asia tepatnya datang dari Tiongkok.
“Yang menggunakan cruise dari Tiongkok itu 52 persen, seminggu yang lalu saya bertemu dengan pengelola cruise yang ada di Guangzhou, mereka berencana akan datang ke Indonesia. Jangan khawatir yang dari Tiongko juga high end market, di mana pelanggan cruise dari sana biasanya middle up, dan harus kita buat balance antara wisatawan yang menggunakan cruise dari selatan seperti Australia denga dari Tiongkok,” katanya. (jpnn)
Kapal Cruise Pasific Eden di bawah bendera Carnival Group untuk pertama kalinya bersandar di Pelabuhan Benoa, Bali.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Novita Hardini Sebut Penghapusan DAK Pariwisata akan Mencekik Daerah
- Pembukaan Program S2 King’s College London di KEK Singhasari Menandai Peluncuran HDZ & NHL
- Gandeng Wonderful Indonesia, Aice Merilis Es Krim Rasa Nusantara
- Kolaborasi Formula dan Wonderful Indonesia dalam Peringatan HKGN 2024
- Pertamina dan KBRI Alger Berkolaborasi dalam Pameran Foire Internationale d’Alger 2024
- Mister Potato Dukung Kampanye Wonderful Indonesia dengan Cara Ini