Ansor dan Santri Siap Bersihkan Anak Muda Dari Ancaman Radikalisme
jpnn.com - JAKARTA - Satu lagi aksi terorisme terjadi di Indonesia. Kamis (20/10) pagi, empat orang polisi yang tengah mengatur lalu lintas di Cipondoh, Tangerang, diserang menggunakan senjata tajam dan dua bom pipa oleh simpatisan ISIS, Sultan Aziansyah.
Aksi lone wolf (aksi tunggal) dilakukan tersangka setelah ia direkrut ISIS melalui dunia maya (cyber).
Fakta ini membuktikan 'virus' radikalisme dan terorisme melalui dunia siber ini sudah sangat membahayakan.
Tidak hanya dari sisi keamanan, keberadaan terselubung simpatisan-simpatisan ISIS ini bisa mengancam persatuan dan kesatuan NKRI.
Untuk memberantas propaganda radikalisme terorisme di dunia maya itu, bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tapi seluruh bangsa Indonesia.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) GP Ansor Abdul Rochman mengakui radikalisasi melalui dunia maya sangat berbahaya.
Karena itu, GP Ansor dengan menggandeng berbagai elemen, khususnya generasi muda islam, untuk melakukan perlawanan dengan membanjiri dunia maya dengan konten dan tulisan tentang islam moderat yaitu islam rahmatan lil alamin.
Dalam hal ini, Ansor banyak melibatkan para santri di seluruh penjuru nusantara.
JAKARTA - Satu lagi aksi terorisme terjadi di Indonesia. Kamis (20/10) pagi, empat orang polisi yang tengah mengatur lalu lintas di Cipondoh, Tangerang,
- Renovasi Rumah di Menteng Tetap Jalan Meski Tebang Pohon Tanpa Izin
- Terbukti Bersalah, Kusumayati Dihukum 14 Bulan Penjara
- Partisipasi Kelompok Rentan dalam Demokrasi Belum Optimal, Setara Institute Gelar Workshop di Sulsel
- BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan ke Ahli Waris Kru tvOne yang Meninggal Kecelakaan di Tol Pemalang
- KOPRI Dorong Adanya Ruang Aman untuk Perempuan dan Anak di Tempat-Tempat Ini
- Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang