Antam Cari Mitra Baru
Setelah Ditinggal Perusahaan Tiongkok
Jumat, 05 Agustus 2011 – 07:17 WIB
Sementara untuk proyek lain yaitu smelter nikel di Halmahera, Maluku Utara senilai USD 1,6 miliar. Konsorsium itu bertugas menggenjot dana hingga USD1 miliar. Konsorsium tersebut terdiri dari PT Mandiri Sekuritas, Goldman Sachs, Deutsche Bank, Sumitomo Mitsui Banking, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dan Standard Chartered.
"Tugasnya mencari pendanaan, bisa apa saja, pinjaman bank atau obligasi. Setelah itu, mereka akan bahas lagi cara apa yang paling optimal," tuturnya.
Konsorsium tersebut diharapkan sudah bisa mendapatkan pendanaan di akhir 2011. Sehingga mega proyek tersebut sudah bisa berjalan sesuai rencana. Pembangun pabrik pengolahan (smelter) bijih nikel menjadi feronikel di Halmahera Utara itu dilakukan sebagai upaya mengantisipasi larangan ekspor bijih.
Proyek ini akan dimulai pada November dan ditargetkan berproduksi pada 2014. Pabrik ini memiliki kapasitas produksi hingga 27 ribu ton per tahun.