Antam Dukung Produksi Massal Baterai untuk Kendaraan Listrik

Redi juga mendukung apabila EV ini bisa menjadi leading sektor PT Antam.
“Menteri BUMN sudah membentuk Indonesia Battery Corporation ya. Di situ ada Mind ID, Pertamina, PLN, dan Antam. Nah, karena ini terkait dengan komoditas tambang, maka PT Antam punya legal standing karena memiliki sumber baku EV ini, sehingga ini bisa menjadi leading sector Antam, karena EV itu memang berkaitan dengan bijih nikel,” jelasnya.
Redi juga menegaskan jangan sampai Indonesia melepaskan momen terbaik itu.
“Pemerintah ya harus lebih cepat lagi geraknya, DPR juga pengawasannya harus lebih maksimal, dan tentu manajemen dan direksi dari BUMN yang terlibat, agar bekerja keras. Jadi kita harus jadi raja baterai listrik apalagi permintaan baterai listrik ini makin hari kan makin tinggi seiring dengan meningkatnya industri mobil listrik. Jadi EV ini sudah menjadi kebutuhan otomotif sedunia ini,” tambahnya.
Redi juga setuju dengan UU Minerba yang melarang ekspor bijih nikel keluar negeri. “Karena kalau kita lama-lama ekspor bijih nikel keluar, malah bisa jadi negara lain yang memanfaatkan dari sumber daya Indonesia. Sama seperti dulu, sumber daya kita diekspor ke luar negeri, kemudian negara lain olah kembali, sehingga kita hanya jadi penonton. Jadi menurut saya kuncinya kita perlu manajemen yang lebih baik lagi dan juga harus ada insentif dari pemerintah," pungkasnya. (flo/jpnn)
Jangan sampai Indonesia dalam hal ini PT Antam melepaskan momen terbaik untuk produksi massal baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) pada 2025 mendatang.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Dukung NZE, Grup MIND ID Tanam 126 Ribu Bibit Mangrove Sepanjang 2024
- H-1 Lebaran, Harga Emas Antam, UBS, Galeri24 di Pegadaian Naik
- Harga Emas Antam Melonjak, Jadi Sebegini
- Sokonindo Tunjukkan Komitmen pada Kendaraan Listrik dan Ekspansi Pasar RI
- Mudik Lebaran Lebih Nyaman dengan Ultimate Hub di SPKLU PLN
- Harga Emas Hari Ini Turun, Saatnya Borong!