ANTAM Jual Dinar dan Dirham untuk Investasi, Bukan Alat Tukar!
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat investasi sekaligus Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengomentari soal transaksi dinar dan dirham, yang tengah ramai jadi perbincangan.
Dinar merupakan kepingan logam yang sebagian atau seluruhnya dibuat dari emas.
Sementara dirham adalah kepingan logam perak. Dinar memiliki kandungan emas 91,7 persen sedangkan dirham mempunyai kandungan perak 99,95 persen.
Ariston menuturkan dinar dan dirham yang beradar di Indonesia saat ini bertujuan untuk investasi, bukan alat tukar.
Menurutnya, keping emas dinar dan keping perak dirham yang dibuat oleh produsen seperti Antam merupakan investasi.
“Sama seperti orang memiliki emas, yang dikoleksi dan sewaktu waktu dijual. Jadi hanya investasi saja,” ujar Ariston.
Contohnya, masyarakat membeli emas untuk jaga-jaga ketika ekonominya sedang tidak baik, maka dia bisa menjual emas itu.
Terkait adanya pasar yang menggunakan dinar dan dirham di Depok beberapa waktu lalu, menurutnya Antam tidak bisa dipersalahkan.
Antam sebagai produsen dinar dan dirham yang dijadikan alat tukar oleh sekelompok masyarakat tidak bisa disalahkan karena tujuan pembuatannya bukan untuk alat tukar.
- Emas Batangan Gift Series Christmas Eve, Bisa jadi Kado Natal Istimewa
- Gandeng ASDP, BI Perkuat Distribusi Rupiah sampai ke Pelosok Negeri
- Budi Said Tak Pernah Menerima 1,1 Ton Emas yang Dijanjikan, Belum Ada Kerugian Negara
- Update Harga Emas Hari Ini, Rabu 4 Desember 2024, Turun Tipis, Ini Perinciannya
- Investor Ketar-Ketir soal Perang Dagang, Rupiah Hari Ini Ditutup Ambruk 58 Poin
- Sering Jenguk Ko Apex di Lapas, Dinar Candy Bawakan Ini