Antam Tunggu Kajian Tim
Selasa, 15 Juni 2010 – 06:24 WIB
JAKARTA – Pengelolaan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) diharapkan jatuh ke tangan perusahaan milik pemerintah (BUMN). PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) sebagai salah satu perusahaan yang diharapkan mengelola Inalum menyatakan sampai saat ini pihaknya masih menunggu hasil laporan kajian tim yang menangani perusahaan di kawasan Asahan itu.
Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk Alwin Syah Loebis mengatakan, sebagai perusahaan publik yang sahamnya dimiliki pemerintah, Antam menyerahkan sepenuhnya keputusan pengambilalihan kepada tim yang sudah dibentuk pemerintah. “Kami menungu kajian tim saja,” ujar Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk, Alwin Syah Loebis, di Jakarta.
Masa berlaku build, operate, and transfer (BOT) PT Inalum dipastikan berakhir pada 2013. Sesuai kontrak, tiga tahun sebelum masa berlaku BOT habis, kontrak bisa diperpanjang dan Jepang yang saat ini menguasai 58,9 persen saham Inalum melalui Nippon Asahan Alumminium (NAA) telah menyampaikan permintaan perpanjangan kepada Pemerintah Indonesia melalui surat No SCNA-001 tertanggal 26 September 2009. Sementara, pemerintah Indonesia hanya memiliki 41,1 persen. Saham NAA dikuasai 50 persen oleh Japan Bank for International Cooperation (JBIC) dan 50 persen milik swasta Jepang.
Menteri BUMN Mustafa Abubakar sebelumnya berharap supaya perusahaan pelat merah bisa mengambil alih kelola Inalum setelah kontrak dengan Jepang berakhir. Bahkan, Kementerian BUMN telah mengundang sejumlah BUMN yang memang berminat dengan proyek Inalum untuk mengajukan permintaan penawaran.