Antara Bermain Indah dan Kekuatan Tim
Selasa, 15 Juni 2010 – 14:25 WIB
Kaka bisa dibilang sebagai sosok yang tak tergantikan dalam skema bermain Dunga. Tidak ada pemain bertipe seperti Kaka lagi yang dipanggil. Tidak ada Diego Ribas ataupun Ronaldinho. Dunga sepertinya percaya penuh Kaka bisa mengemban tugasnya. Dunga melakukan pendekatan permainan yang pragmatis. Brazil bukan lagi tim yang tampil dengan permainan indah.
Baca Juga:
Kemenangan dan hasil menjadi lebih penting. Dunga lebih suka pemain yang disiplin dan pekerja keras dibanding pemain bintang .Buktinya, sosok seperti Ronaldinho, Alexandre Pato, dan Adriano ditinggalkan. Memang betul, idealnya tim yang bermain indah dan bagus yang menjadi juara, tapi kenyataannya tidak selalu seperti itu. Buktinya Italia pada Piala Dunia 2006.Ada tim seperti Spanyol, Belanda, dan Portugal yang kerap menitik beratkan pada permainan indah, tapi ada pula tim seperti Inggris, Jerman, dan Italia yang lebih menitik beratkan pada kekuatan dan kerjasama yang solid antar lini.
Nah, saat ini, Brazil adalah tim yang berupaya memadukan kedua tipe tersebut. Mereka tetap mengandalkan pemain yang kreatif seperti Kaka dengan pekerja keras semacam Felipe Melo dan Gilberto Silva serta pemain cepat seperti Robinho.
Brazil juga punya keseimbangan yang bagus dalam menyerang dan bertahan. Keberadaan pemain seperti Maicon, Dani Alves, dan Michael Bastos, akan membuat barisan depan lebih terbantu. Sebab, mereka pemain belakang yang rajin menyerang. Pemain seperti Maicon, inilah yang akan menjadi pemecah kebuntuan di saat para pemain depan kesulitan mencari celah. Lihat saja peran yang dia mainkan di Inter Milan. Terkadang Maicon hadir sebagai pencetak gol dan penyelamat tim.
BENTROK Brazil kontra Korea Utara (Korut) layaknya pertarungan antara David melawan Goliath. Bila ditilik dari kualitas pemain dan pelatih, di atas
BERITA TERKAIT
- Belum Bisa Taklukkan Kunlavut Vitidsarn, Ginting Ungkap Penyebabnya
- Malaysia Open 2025: Putri KW dan Lanny/Fadia Selamatkan Wajah Indonesia
- Pelita Jaya Berambisi Pertahankan Gelar IBL dan Moncer di BCL 2025
- Tekad Gervane Kastaneer Persembahkan Trofi Juara Bersama Persib
- Marc Klok Dukung Patrick Kluivert Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Ini Alasannya
- Penyebab Patrick Kluivert Membawa Alex Pastoor dan Denny Landzaat ke Timnas Indonesia