Antara Bom Gereja di Samarinda dan Aliran Aneh
Senin, 14 November 2016 – 07:51 WIB
Pengajian hanya pada Minggu atau Senin malam setelah salat Magrib dan Isya.
Ustaz di masjid sering mengutip, “isy kariman au mut syahidan”.
Diartikan dalam bahasa Indonesia: hidup mulia atau mati syahid.
Kalimat itu pula yang tertulis di kaus Juhanda yang dikenakannya saat mengebom gereja. (kaltim post)
SAMARINDA - Pelaku pengeboman Gereja Oikumene, Samarinda, diduga bergabung dengan kelompok radikal. Mereka disebut-sebut berkumpul di sebuah bangunan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Alhamdulillah, Warga Cikaret Kini Miliki Trafo PLN, Aliran Listrik Makin Stabil
- Jembatan Sungai Rokan Miring, Kendaraan Berat Dilarang Melintas
- Masa Cuti Kampanye Berakhir, Aep Syaepuloh Kembali Jabat Bupati Karawang
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar