Antara Boring Show dan Adu Penalti

Antara Boring Show dan Adu Penalti
Pemain Italia, saat berlatih di Gdansk Arena, Gdansk, Polandia. FOTO : HENDRA EKA/JAWA POS
KIEV - Sebelum "tiki-taka" milik Spanyol menjadi ikon permainan sepak bola saat ini, panggung lapangan hijau lebih dulu mengenal "catenaccio" ala Italia dan "kick and rush" dari Inggris. Ketika Italia dan Inggris menuai hasil mengecewakan di beberapa major event terakhir, keduanya lantas dikritik karena meninggalkan tradisi asli masing-masing. 

 

Nah, di Euro 2012, Inggris dan Italia kembali ke gaya lawas mereka, tentunya dengan sentuhan modern. Inggris misalnya. Penunjukan Roy Hodgson sebagai pelatih membuat pemain Three Lions " sebutan Inggris " tampil minim passing dan lebih mengandalkan kekuatan.

 

Sedangkan Cesare Prandelli boleh saja mengusung filosofi permainan menyerang sejak menangani Italia dua tahun lalu. Tapi, gaya bertahan dan karakter petarung pemain selama fase grup menunjukkan bahwa roh catenaccio tidak bisa lepas begitu saja. Gli Azzurri " sebutan Italia " makin klik menerapkan pola tersebut karena minim pemain bintang di Euro tahun ini.

 

Bentrok Inggris versus Italia dini hari nanti (siaran langsung RCTI kickoff 01.45 WIB) bakal menjadi suguhan persaingan antara catenaccio kontra kick rush. Tapi, laga perempat final di Olympic Stadium Kiev itu juga terancam menjadi boring show atau tontonan membosankan.

 

KIEV - Sebelum "tiki-taka" milik Spanyol menjadi ikon permainan sepak bola saat ini, panggung lapangan hijau lebih dulu mengenal "catenaccio"

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News