Antara Jokowi-JK, Gas Langka, Nawa Duka dan Munculnya Begal
jpnn.com - JAKARTA - Direktur Centre for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi, menduga kondisi kelangkaan gas elpiji tabung 3 kilogram, dan naiknya harga gas elpiji tabung 12 kilogram merupakan permainan pemerintahan Jokowi-JK mendorong rakyat supaya masuk ke pasar bebas.
“Kalau rakyat punya duit, silakan beli. Tapi kalau tidak punya duit rasakan sendiri. Ini pesan yang mau dikatakan pemerintah. Karena kalau kita perhatikan, elpiji 3 kilogram sangat sangat minim. Nah dengan hal tersebut, maka mau tidak mau masyarakat terpaksa membeli gas 12 kilogram walaupun harganya dinaikkan,” katanya kepada JPNN.com Jumat (6/3).
Uchok memperkirakan dalam kondisi ini, pemerintah tidak akan turun tangan atau mengintervensi harga dalam elpiji. Artinya, sangat kuat dugaan pemerintah akan tetap membiarkan yang kuat mengusai pasar, sementara rakyat lemah dibiarkan sengsara.
“Ini semua namanya nawa duka,” katanya.
Pandangan tersebut ia kemukakan apalagi kemudian pemerintah diketahui juga menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), tanpa memublikasikannya kepada masyarakat. Langkah tersebut hanya untuk menghindari kritik dari publik.
“Menteri ESDM sudah capek mendapat kritik, hujatan karena menaikan BBM hanya.untuk mencari keuntungan semata. Harga BBM ini akan dilepas sesuai harga pasar. Dan ini dampaknya biaya economi kehidupan akan mahal dan tinggi, karena BBM ini naik,” katanya.
Uchok mengaku pandangannya hadir tidak hanya sekadar opini semata, namun didasari sejumlah gejala yang muncul. Antara lain terlihat dengan munculnya begal dan bentuk-bentuk kejahatan lain.
Hal ini menurutnya, menandakan ada rakyat yang tidak mampu mencari uang untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan keluarga. Akhirnya terpaksa melakukan kejahatan, yang arah kejahatannya berkelompok. (gir/jpnn)
JAKARTA - Direktur Centre for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi, menduga kondisi kelangkaan gas elpiji tabung 3 kilogram, dan naiknya harga
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PT Pertamina Trans Kontinental Sediakan Sarana Air Bersih di Maumere
- Budi Said Divonis 15 Tahun Penjara, Dirut ANTAM Berkomentar Begini
- Kajati Sebut Tindakan Kajari Kediri Melepas Tembakan ke Udara Sudah Tepat
- Wamendagri Bima Arya Ingatkan Pemda Pentingnya Pendataan Irigasi
- Akademisi Universitas Bung Karno Nilai Penetapan Tersangka Hasto Murni Proses Hukum
- Diperiksa 5 Jam Lebih, Heri Gunawan Mengaku Dicecar soal Keterlibatan Komisi XI di CSR BI