Antara Jokowi, Pramoedya Ananta Toer dan Netizen

Antara Jokowi, Pramoedya Ananta Toer dan Netizen
Joko Widodo. Foto: facebook

jpnn.com - JAKARTA - Curahan hati Presiden Joko Widodo, sesaat setelah memberikan pernyataan resmi soal kasus Calon Kapolri Vs KPK, Rabu (14/1) malam, langsung menuai perdebatan.

Mungkin karena 'dalamnya' makna yang ditulis Jokowi di dinding facebook-nya Rabu (14/1) malam itu, netizen jadi heboh. "Dalam hidup kita, cuma satu yang kita punya, yaitu keberanian. Kalau tidak punya itu, lantas apa harga hidup kita ini? - Pramoedya Ananta Toer -," tulis Sang Presiden.

RI 1 ini sesungguhnya belum mengambil sikap, apakah akan terus memilih dan melantik Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri, atau mencari opsi lain. 

Namun netizen sudah telanjur banyak komentar. "Selamat atas keberanian bapak Jokowi memilih tersangka koruptor," tulis Ita Tarigan mengomentari tulisan Jokowi. "Kenapa mesti pilih dia...tolong beri kami penjelasan...sungguh kecewa," bunyi komentar Imas Rahayu.

Namun ada juga yang menyikapi positif 'status' Jokowi tadi. "Pak Jokowi pecinta Pramoedya juga ya? Saya guru sastra di salah satu sekolah swasta di bilangan BSD. Saya pakai buku2 (buku-buku) Pramoedya untuk pelajaran bahasa Indonesia. Dan buku2 Pramoedya begitu menginspirasi untuk mempeekenalkan (memperkenalkan) murid tentang bagaimana menjadi 'manusia' dgn (dengan) kemanusiaannya. Saya bermimpi supaya anak2 sekolah diperkenalkan oleh guru2nya dgn buku2 sastra hebat ini.." tulis Heny Marwati.

Pramoedya Ananta Toer sendiri dikenal sebagai salah satu pengarang yang produktif dalam sejarah sastra Indonesia. Pramoedya disebut merupakan kritikus yang tak mengacuhkan pemerintahan Jawa-sentris. 

Dia juga dikenal pernah mengumandangkan usul bahwa pemerintahan mesti dipindahkan ke luar Jawa. Pada 1960-an beliau ditahan pemerintahan Soeharto karena pandangan pro-Komunis Tiongkoknya. Buku-bukunya sempat dilarang dari peredaran, dan kemudian ditahan tanpa pengadilan.

Pramoedya juga telah mendapat banyak penghargaan internasional. Karya Pram yang terkenal di antaranya adalah Bumi Manusia (dilarang Jaksa Agung 1981), Jejak Langkah (dilarang Jaksa Agung 1981), Sejarah Bahasa Indonesia Satu Percobaan (dibakar Angkatan Darat 1965) dan banyak lainnya yang fenomenal. (adk/jpnn)

JAKARTA - Curahan hati Presiden Joko Widodo, sesaat setelah memberikan pernyataan resmi soal kasus Calon Kapolri Vs KPK, Rabu (14/1) malam, langsung


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News