Antara Kesehatan dan Ekonomi, Jokowi Pilih Mana?
Ada masalah ekonomi yang juga harus diantisipasi dengan serius.
Sekitar sebulan yang lalu, Jokowi menghubungi salah satu petinggi International Monetary Fund (IMF).
Dari hasil komunikasi disebutkan bahwa dunia sedang memasuki krisis ekonomi global.
"Betul-betul dunia global berada pada posisi krisis ekonomi yang tidak mudah, yang lebih berat daripada depresi berat 1930. Oleh sebab itu, dalam mengelola manajemen krisis ini, rem dan gas ini harus betul-betul seimbang. Tidak bisa kita gas di urusan ekonomi, tetapi kesehatannya menjadi terabaikan. Tidak bisa juga kita konsentrasi penuh di urusan kesehatan, tetapi ekonominya menjadi sangat terganggu," kata dia.
Jokowi juga selalu mengingatkan kwpada jajarannya agar tetap seimbang dalam mempercepat laju kesehatan dan ekonomi.
"Selalu saya sampaikan kepada gubernur, bupati, wali kota, ini harus pas betul ada balance, ada keseimbangan, sehingga semuanya dapat dikerjakan dalam waktu yang bersamaan. Inilah sulitnya saat ini," tandas Jokowi. (tan/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Jokowi mengibaratkan kesehatan dan ekonomi di tengah pandemi ini seperti rem dan gas.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak
- Demi Prabowo, Feri Mengajak Rakyat Kalahkan 20 Calon Kada yang Didukung Mulyono
- Deddy PDIP: Saya Tersinggung, Pak Prabowo Diperlakukan Seperti Itu di Solo
- Gibran Diduga Mulai Bersiap untuk Pilpres 2029, Indikasi Berani Menelikung Prabowo?
- Besok Pilkada, Ayo Bantu Prabowo Lepas dari Pengaruh Mulyono
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya