Antara Politikus Mengaku Jujur dan Pelacur Mengaku Perawan
Dhimam Abror Djuraid
jpnn.com - Seorang pria sedang melakukan pendekatan alias PDKT kepada satu wanita. Sang pria berkata, "Hai, saya politikus, tetapi saya jujur."
Si wanita menjawab, "Saya seorang pelacur, tetapi saya perawan."
Itulah dark humor di Inggris yang menggambarkan bagaimana pandangan masyarakat terhadap para politisi. Secara umum publik memandang politisi tidak ada yang jujur dan identik dengan kebohongan.
Politikus yang mengaku jujur sama saja dengan pelacur alias PSK yang mengaku perawan.
Humor itu bisa saja berlebihan. Pasti banyak yang mengeklaim masih banyak politisi yang jujur.
Sangat mungkin kenyataannya juga seperti itu, tetapi gambaran umum tersebut sudah melekat pada para politisi di seluruh dunia. Pandangan bahwa politisi itu pembohong dan korup sudah menjadi stereotipe yang—apa boleh buat—sudah kadung melekat dan sulit dihapus.
Beberapa hari belakangan ini di Indonesia beredar video berisi pernyataan politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Romahurmuziy tentang 99 persen politisi di Indonesia korup.
Romi -panggilan akrabnya- menyatakan itu dalam sebuah wawancara siniar yang kemudian banyak menyebar di berbagai platform media sosial.
Humor mengenai politisi dan pelacur ini memang ‘sad but true’, menyedihkan tetapi kenyataannya memang demikian.
- Hadiri Simulasi KPU yang Ketiga di Tangsel, Ketua Bawaslu Berikan Sejumlah Catatan
- KPU Sulut Matangkan Persiapan Pilkada 2024
- Deklarasi Pilkada Damai, Bawaslu-Kementerian PPPA-KPU Jamin Ruang Aman bagi Perempuan
- Debat Ketiga Pilgub Jatim Bertema Pembangunan Infrastruktur
- Gandeng Klub Sepak Bola Jurnalis, KPU DKI Ajak Masyarakat Berkontribusi di Pilkada
- KPU Libatkan Warga Disabilitas Jadi KPPS Pilkada 2024