Antara Politikus Mengaku Jujur dan Pelacur Mengaku Perawan
Dhimam Abror Djuraid
jpnn.com - Seorang pria sedang melakukan pendekatan alias PDKT kepada satu wanita. Sang pria berkata, "Hai, saya politikus, tetapi saya jujur."
Si wanita menjawab, "Saya seorang pelacur, tetapi saya perawan."
Itulah dark humor di Inggris yang menggambarkan bagaimana pandangan masyarakat terhadap para politisi. Secara umum publik memandang politisi tidak ada yang jujur dan identik dengan kebohongan.
Politikus yang mengaku jujur sama saja dengan pelacur alias PSK yang mengaku perawan.
Humor itu bisa saja berlebihan. Pasti banyak yang mengeklaim masih banyak politisi yang jujur.
Sangat mungkin kenyataannya juga seperti itu, tetapi gambaran umum tersebut sudah melekat pada para politisi di seluruh dunia. Pandangan bahwa politisi itu pembohong dan korup sudah menjadi stereotipe yang—apa boleh buat—sudah kadung melekat dan sulit dihapus.
Beberapa hari belakangan ini di Indonesia beredar video berisi pernyataan politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Romahurmuziy tentang 99 persen politisi di Indonesia korup.
Romi -panggilan akrabnya- menyatakan itu dalam sebuah wawancara siniar yang kemudian banyak menyebar di berbagai platform media sosial.
Humor mengenai politisi dan pelacur ini memang ‘sad but true’, menyedihkan tetapi kenyataannya memang demikian.
- Tutup Mata atas Aduan Ribka Tjiptaning, Sejumlah Komisioner KPU Jabar Diperingatkan DKPP
- Setuju Ambang Batas Parlemen 4 Persen Dihapus, Eddy Soeparno: Bentuk Keadilan Demokrasi
- Diperiksa, eks Ketua KPU Sebut Penyidik KPK Tanyakan Hal yang Sama Seperti 5 Tahun Lalu
- Komisi II Bakal Undang Mendagri-KPU Bahas Opsi Pelantikan Kepala Daerah Terpilih
- KPK Periksa Eks Ketua KPU hingga Plt Dirjen Imigrasi
- Sah! Farhan dan Erwin Ditetapkan jadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung