Antara Porto dan Lisbon, Antara Benfica dan Fatima
Sabtu, 18 Agustus 2012 – 07:29 WIB
Keesokan harinya saya mampir ke Fatima, tempat penampakan Bunda Maria, di tengah perjalanan ke selatan dari Porto ke Lisbon. Sebagai orang Katolik, saya ingin sekali mengunjungi tempat itu guna melengkapi kunjungan rohani saya ke dua tempat penampakan lain. Yaitu, Lourdes di Prancis dan Guadalupe di Mexico City.
Ke Fatima, saya diantar seorang staf Rui bersama istrinya yang lagi hamil. Mereka memang ingin ke Fatima untuk mendoakan anak mereka yang akan lahir beberapa bulan kemudian. Ketika saya bertanya pada pemilik restoran dan toko di Fatima, selama krisis ternyata pengunjung turun drastis dan omzet mereka juga ikut turun tajam. Sampai di Lisbon, saya diantar untuk memasuki Stadion Benfica yang terkenal itu.
Ketika beli jersey resmi Benfica, saya juga bertanya tentang pengaruh krisis ke sepak bola. Eh ternyata, jumlah penonton malah naik, apalagi Benfica lagi menang terus. Rupanya nonton sepak bola bisa membuat mereka melupakan krisis Eropa sejenak.
Hal yang sama saya dapatkan ketika mampir di Nou Camp, stadionnya Barcelona. Makin banyak orang beli jersey Barca dan nonton pertandingan saat krisis. Padahal, di Asia, waktu krisis terjadi, kecenderungannya orang menjadi makin religius. Makin banyak yang ke masjid, gereja, dan kuil di seluruh Asia."
PORTO memang tua, tapi sangat cantik karena banyak gedung lama nan indah arsitekturnya, ditambah Sungai Duomo yang bisa dilayari yacht besar. Keramahan
BERITA TERKAIT
- TTArtisan Meluncurkan 3 Lensa untuk Kamera Mirroless, Harga Mulai Rp 2 Jutaan
- Electricity Connect 2024 Siap Jadi Sarana Solusi Inovatif untuk Tantangan Transisi Energi Bersih
- Hunian ini Tawarkan Ruang Hijau yang Asri
- Hunian ini Tawarkan Ruang Hijau yang Asri
- Lebih dari 32.000 Pengunjung Ramaikan K-Expo Indonesia 2024
- Soal Dampak Green Bond, BNI Bisa Jadi Contoh dan Acuan Bagi Sektor Perbankan di Indonesia