Antara Rudiantara
Oleh Dahlan Iskan
Itu berarti sebuah penghematan sekitar Rp 3 triliun sendiri setahun.
Ia memang tidak termasuk yang saya ajak di BOD, padahal saya menilai ia mampu. Beberapa staf juga mengusulkannya.
Namun saya telanjur menghapus jabatan wadirut. Sedang untuk menjadikannya direktur saya merasa tidak sopan: menurunkan jabatannya.
Saya benar-benar salut pada pengambil keputusan ini. Kok terpikir nama Rudiantara. Kok bisa merayunya agar mau untuk turun pangkat.
Pemilihan Rudiantara bisa menghindarkan PLN dari persoalan tarik-menarik.
Sesekali alumnus Universitas Padjadjaran Bandung menjabat Dirut PLN. Memang bukan dari fakultas tekniknya, tetapi dari jurusan statistik.
Tidak terlalu jauh. Pasti lebih baik dari sekadar lulusan pesantren seperti saya.
Apalagi Rudiantara pernah menjadi Wadirut Semen Gresik. Pernah juga jadi CEO banyak perusahaan besar.