Antara Seremoni, Nasionalisme, Makna Lain
Selasa, 17 Agustus 2010 – 00:41 WIB

MAKNA - Sejumlah veteran RI di Banten, saat berkumpul jelang momen peringatan HUT RI ke-65, beberapa hari lalu. Foto: Doni Kurniawan/Baraya Post.
MESKI di tengah puasa Ramadan, peringatan Hari Proklamasi atau yang lazim dikenal sebagai HUT RI, sejatinya tidak pula harus kehilangan semangatnya. Bukan dalam konteks sekadar seremoni maupun kegiatan fisik lainnya, namun dalam refleksi dan pemaknaan. Lantaran itulah kiranya, dalam beberapa hari belakangan di Jakarta saja misalnya, sejumlah dialog refleksi kemerdekaan bisa disimak, dengan berbagai kesimpulan pula yang dimunculkan. Selain di Istana Negara, peringatan HUT RI ke-65 kali ini juga akan dilaksanakan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, hari ini, Selasa (17/8). Acara akan diisi apel kehormatan dan renungan suci (AKRS) yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden Boediono. Terkait itu, diimbau agar warga di sekitar Taman Makam Kalibata tidak menyalakan petasan maupun kembang api yang mengeluarkan bunyi bising pada Senin (16/8) malam dan Selasa (17/8).
Yang pasti, semangat memperingati HUT RI memang masih senantiasa ada di hati segenap anak bangsa, termasuk kelompok-kelompok masyarakat yang terus memelihara nasionalismenya. Terlepas dari itu, dalam wujud seremoni upacara dan aktivitas rutin tahunan lainnya, berbagai daerah di Indonesia pada hari ini, Selasa (17/8), tetap menggelar bentuk-bentuk kegiatan peringatan tersebut. Setidaknya berupa upacara pengibaran bendera yang dikoordinasikan oleh pemerintah daerah masing-masing di berbagai tempat.
Baca Juga:
Sementara di ibukota Jakarta, puncak peringatan HUT RI pun tetap akan digelar di Istana Negara. Hanya saja lantaran bertepatan dengan bulan puasa Ramadan, pihak Sekretariat Negara sebagaimana diberitakan sebelumnya, jauh hari sudah menyebutkan bahwa kali ini tidak akan ada kegiatan pawai budaya. Dua acara inti yang digelar hanyalah upacara pengibaran bendera Sang Saka Merah-Putih pada pagi hari, serta diikuti kemudian dengan penurunan bendera di sore harinya.
Baca Juga:
MESKI di tengah puasa Ramadan, peringatan Hari Proklamasi atau yang lazim dikenal sebagai HUT RI, sejatinya tidak pula harus kehilangan semangatnya.
BERITA TERKAIT
- 10 Tahun Berdiri dengan Bangunan Seadanya, Sekolah di Ujung Garut Selatan Ini Akhirnya Direnovasi
- BMKG Meminta Warga Waspada Banjir Rob di 17 Wilayah di Indonesia, Catat Daerahnya
- 5 Berita Terpopuler: Pengumuman Seleksi PPPK Muncul, Info BKN Bikin Degdegan, Ada soal Gaji Paruh Waktu
- Sido Muncul Gelontorkan Rp 260 Juta untuk Operasi 40 Pasien Anak Bibir Sumbing
- Sosok Aspri Wamen Bima Arya Jadi Sorotan, Ternyata…
- Kapan PPPK 2024 Tahap 1 Mulai Bekerja? Jangan Kaget ya