Antara Sinead O’Connor Si Tak Terbandingkan & Pembakar Al-Qur'an

Oleh Dhimam Abror Djuraid

Antara Sinead O’Connor Si Tak Terbandingkan & Pembakar Al-Qur'an
Penyanyi Irlandia Sinead O’Connor yang kondang dengan Nothing Compares 2 U. Foto: Kieran Frost/Redferns

Tindakan ekstrem ini memicu kontroversi di seluruh dunia. Akan tetapi Sinead bergeming dan ia tetap keukeuh pada pandangannya yang kritis terhadap gereja.

Perjalanannya mencari kebenaran iman membawanya mempelajari semua kitab suci agama-agama, termasuk Islam. Sinead O’Connor yang mempunyai gairah sangat besar dalam menemukan kebenaran membaca dan mempelajari kitab-kitab suci dengan tekun. 

Ia ‘bertapa’ selama lima tahun, lalu muncul lagi dan mengumumkan bahwa ia memeluk Islam. Ia tidak mau disebut sebagai ‘convert’ atau pindah agama.

Ia menyebut dirinya kembali kepada Islam. Baginya, siapa pun yang masuk Islam berarti kembali kepada agama yang benar.

Ia menemukan kebenaran dalam pengembaraannya, dan akhirnya mengakui kebenaran agama baru yang dianutnya.

Kematian Sinead O’Connor bertepatan dengan gonjang-ganjing politik Eropa karena munculnya aksi pembakaran Al-Quran di Swedia dan Denmark.

Rasmus Paludan, politikus sayap kanan Swedia melakukan protes berkepanjangan terhadap Islam dengan membakar Al-Quran. Bagi Paludan, Islam adalah agama kekerasan yang mengalirkan darah dan memunculkan banyak korban nyawa.

Seorang imigran Swedia asal Irak, Salwan Momika, melakukan hal yang sama. Saat Iduladha lalu, dia melakukan demonstrasi dengan membakar Al-Quran di depan di sebuah masjid di Stockholm.

Kematian Sinead O’Connor mungkin bisa membuka mata para pembenci agama dan kitab suci untuk menghentikan kebencian mereka terhadap agama dan kitab suci.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News