Antara Sinead O’Connor Si Tak Terbandingkan & Pembakar Al-Qur'an
Oleh Dhimam Abror Djuraid
Armstrong pernah menjadi biarawati, tetapi kemudian melarikan diri dan memutuskan untuk melepas semua agama. Ia kemudian mempelajari semua kitab suci agama dan menjadi penulis yang sangat populer.
Karyanya yang paling populer adalah ’The History of God’ berisi penelusurannya atas tuhan-tuhan semua agama. Ia mengungkapkan sejarah tuhan yang dicari oleh manusia sepanjang sejarah manusia itu sendiri.
Ia menulis mengenai semua agama, tetapi terasa lebih simpatik kepada Islam. Namun, Amstrong mengaku tetap ateis.
Salah satu karyanya berjudul ‘The Lost Art of Scriptures’ atau 'Hilangnya Seni Membaca Kitab-Kitab Suci'. Amrstrong menelusuri tradisi ratusan tahun agama-agama dalam hal pengamalan dan pembacaan kitab-kitab sucinya.
Armstrong menemukan benang merah kesamaan tradisi seni dalam pembacaan kitab-kitab suci itu.
Sinead O’Connor seperti mengikuti tradisi pengembaraan Karen Armstrong, meskipun titik akhirnya tidak sama.
Sinead menemukan kebenaran pada Islam, sedangkan Armstrong menemukan kebenaran pada semua agama.
Kematian Sinead O’Connor terasa tragis, karena beberapa tahun sebelum kematiannya ia menderita tekanan jiwa, terutama karena problem mental yang dialaminya.
Kematian Sinead O’Connor mungkin bisa membuka mata para pembenci agama dan kitab suci untuk menghentikan kebencian mereka terhadap agama dan kitab suci.
- Ternyata Ini Penyebab Kematian Sinead O'Connor
- Menlu Retno Serukan Perang terhadap Intoleransi Beragama
- Dikawal Polisi, Patriot Denmark Bakar Al-Qur'an di Depan Kedubes Turki
- Julukan Hujjatul Islam untuk Rocky Gerung
- Rocky Gerung, dari Ucapan Dungu ke Bajingan Tolol
- Survei Utting Research & Potensi Kejutan di Pilpres 2024